14 Juli 2022
Halaman ini, khusus aku peruntukkan untuk seseorang yang berulang tahun hari ini. Walau kutahu, dia tidak akan pernah membaca tulisan ini.
***
Hai, hari ini hari ulang tahunmu. Hari yang seharusnya menjadi hari yang paling aku nanti sejak lama. Mempersiapkan kado terindah untuk seseorang yang begitu berarti untukku. Juga, untaian aksara yang akan kuucap kala kita bertemu.
Sayangnya, hari ini menjadi hari yang paling aku hindari. Bahkan, jika bisa menunda, aku ingin menunda datangnya hari ini. Menunda semua kebimbangan, apakah aku harus mengucapkan kalimat 'selamat ulang tahun' padamu atau tidak.
Temanku menyarankan, tidak usah. Tidak usah mengucapkan kalimat itu padamu. Toh, kemarin kamu juga melupakan hari ulang tahunku tanpa meninggalkan sebaris kalimat apa pun untukku.
Aku membenarkan kalimatnya. Jika kamu saja bisa melupakan hari ulang tahunku, kenapa aku harus mengingat harimu?
Namun, sayangnya, aku kalah. Aku kalah untuk tidak mengingatmu.
Nyatanya, jemariku tidak bisa menahan untuk mengetikkan beberapa baris pesan ulang tahun untukmu.
Lagi, aku kalah. Aku kalah dengan logikaku yang memaksa aku untuk melupakan kamu.
Entahlah. Sampai kapan aku akan terus-menerus dikalahkan oleh cinta seperti ini. Yang jelas, aku ingin kamu tahu bahwa sejak awal kita bertemu bahkan hingga saat ini, aku masih mencintaimu.
— Dariku, yang masih begitu mencintaimu.
Dan, mungkin, akan selalu (?)***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Jeda Tercipta
PoetryKala jeda tercipta, ada aksara yang berteriak meminta agar disuarakan. Sayangnya, lidahku seketika kelu. Aku membisu. Maka dari itu, kupilih tulisan sebagai pelampiasan aksara. Harapku tak banyak ... semoga, kelak seseorang yang kutuju akan membac...