***
Sempat terbesit, untuk berhenti
Entah itu berhenti menunggumu, atau ...
mungkin juga berhenti mencintaimu.
Enam tahun penantian, rasanya ...
sia-sia.
Tanpa ada jawaban sedikit pun
atas harapan yang kuat dilambungkan.Beberapa kali terdengar, kala semesta bertanya lewat bisik-bisik.
Emangnya, menunggu itu enak?
Rasanya, aku ingin tertawa mendengarnya, kemudian balas berbisik,
“Tentunya, gak enak lah.”
Ada-ada saja pertanyaannya.
Namanya juga perihal tunggu-menunggu.
Ya jelas, tidak enak.
Aslinya, malah hambar, ingin ku luluhlantakkan bersama kecewa.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Jeda Tercipta
PoetryKala jeda tercipta, ada aksara yang berteriak meminta agar disuarakan. Sayangnya, lidahku seketika kelu. Aku membisu. Maka dari itu, kupilih tulisan sebagai pelampiasan aksara. Harapku tak banyak ... semoga, kelak seseorang yang kutuju akan membac...