Di tempat lain di sebuah pemakaman umum semua orang tengah berduka atas meninggalnya Rinjani devila termasuk ibu Rina.
Rinjani adalah anak perempuan kesayangan dari ibu dan hal itu membuat mereka amat sangat kehilangan.
"Rinjani ayo kita pulang hiks.... hiks." ajak bu Rani pada makam Rinjani karena ia tidak menyangka bahwa puteri kesayangannya akan meninggalkannya selamanya.
Semua orang yang melihat keadaan bu Rani berusaha untuk menenangkan bu Rina.
"Rina ayo kita pulang." ajak pak Arya suami bu Rina sambil mengusap punggung bu Rina dan berharap istrinya mau menurutinya.
"Tidak pah, mamah gak mau pulang sebelum Rinjani ikut dengan kita." ucap bu Rani dengan air mata yang terus mengalir.
Diandra devila yang tidak tega melihat mamah nya langsung ikut menenangkan mamanya.
"Mah ayo kita pulang." ajak Diandra anak pertama bu Rani.
"Enggak ndra, mamah gak mau pulang sebelum adik kamu ikut pulang dengan kita." ucap bu Rani yang masih memegang batu nisan Rinjani.
"Mah Rinjan udah gak ada dia udah pergi, dia udah tenang di sana mah" ucap Diandra pak Arya dan bu Rani yang mendengarnya langsung melihat pada Diandra.
Par Arya pun langsung memberikan kode dengan mengedipkan matanya.
"Apa maksud kamu ndra adik kamu itu masih hidup dia belum mrninggal, kenapa kamu bicara seperti itu." ucap bu Rani dengan nada yang tinggi karena ia tidak percaya kalo Rinjani udah meninggal.
"Dia hanya lagi tidur iya kan pah." tanya bu Rani sambil mengusap batu nisan Rinjani dan melihat pada suaminya.
"Iya kan pah." ucap bu Rani lagi karena suaminya tidak menjawabnya, pak Arya hanya menjawab dengan sedikit senyuman.
Diandra dan pak Arya yang tidak tega melihat wanita yang mereka cintai terus menangis mereka pun terus mencoba untuk membujuk bu Rani untuk ikut pulang karena hari sudah mulai sore.
"Mah ayo kita pulang." ajak Diandra pada mama Rani.
"Iya mah ayo kita pulang." bujuk pak Arya.
"Tapi pah Rinjani." ucap bu Rani.
"Nanti ndra jemput Rinjani supaya pulang, tapi sekarang mamah pulang dulu ya." ucap Diandra.
"Iya mah... nanti Diandra yang jemput Rinjan." ucap pak Arya.
Bu Rani pun langsung melihat pada putera dan suaminya.
"Tapi bener ya nanti kamu jemput adek kamu." ucap bu Rani dengan mata yang sembab karena menangis Diandra hanya menganggukan kepalanya dengan kaku.
"Ayo mah." ajak pak Arya sambil mengulurkan tangannya pada bu Rani dan dengan berat hati bu Rani pun menerima uluran tangan suaminya.
Diandra yang berhadil membujuk mamanya langsung tersenyum.
pak Arya pun mulai berjalan meninggalkan pemakamam Rinjani dengan memapang istri tercintanya sementara Diandra masih berdiri dengan melihat makam Rinjani yang masih merah.
"Aku berjanji.... aku akan mencari orang yang telah membunuh kamu dan akan menghukumnya." ucap Diandra dengan mata yang memerah dan air mata yang mengalir.
Di depan seluruh keluarga Diandra telihat kuat padahal dia sangat kehilangan adik perempuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETA JACKSON
ActionSinopsis Aleta jackson seorang wanita cantik, baik, pintar dalam menggunakan senjata, menyamar maupun bersiasat tapi ia termakan hasutan tantenya Maya jackson dan terjerumus dalam api balas dendam. iapun menjalankan misi balas dendamnya tapi di ten...