Part 16

14 10 1
                                    

Siang harinya Diandra pun pergi dari kantor dengan terburu buru.

"Sil.... aku mau keluar dulu ya, ada keperluan." ucap Aleta pada rekan kerjanya saat melihat Diandra sudah ada di loby kantor.

Aleta pun langsung pergi keparkiran dan menjalankan mobilnya untuk membuntuti Diandra.

Ddrrrrttt drrtt

"Halo." ucap Aleta yang sudah menjalankan mobilnya dan memakai hedset bloeetoth.

......

"Baiklah aku akan segera sampai." ucap Aleta dan langsung menginjak pedal gas mobilnya hingga mobil Aleta melaju dengan kecepatan tinggi.

Setelah Aleta sampai di  hutan ia pun pangsung menghentikan mobilnya di sebuah gang kecil.

Aleta pun keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam hutan sambil membawa tas dan tali yang ia pegang.
Aleta terus menyusuri hutan dengan tenang dan melihat ada seorang laki laki yang sedang kebungungan.

Aleta pun tersenyum sinis saat melihat buruannya sudah masuk ke dalam jaring yang ia buat.

"Dimana aku kenapa aku bisa di sini." gumam Gio sambil melihat sekeliling hutan.

"Berikan bukti itu padaku." ucap Aleta yang tiba tiba saja muncul di belakang Gio.

Karena kaget Gio pun langsung berbalik.

"Bukti..... bukti apa maksudmu." ucap Gio dengan ekspresi yang kebingungan.

"Aku tau bukti itu ada pada mu sekarang berikan bukti itu padaku." ucap Aleta.

"Aku tidak tau, bukti apa maksud mu." ucap Gio

"Jangan berpura pura bodoh." ucap Aleta yang mulai emosi.

Gio pun mulai berpikir bukti apa yang ia bawa.

"Jadi kau...." ucap Gio yang sudah ingat bukti apa yang di inginkan Aleta.

"Orang yang telah melakukan pembunuhan di dalam apertemen itu." ucap Gio sambil menunjuk pada Aleta.

Aleta yang mendengarnya langsung tertawa keras dan langsung mencekiki Gio hingga punggung Gio bersandar di batang pohon.

"Jadi kau baru ingat." ucap Aleta dengan nada yang di buat buat sambil mengencangkan cekikannya di keher Gio.

"Le....lep....paskan a.... ak...aku." ucap Gio dengan susah payah karena ia kesulitan bernapas.

"Aku akan melepaskan mu asal berikan bukti itu padaku." bentak Aleta sambil mendorong tangannya dengan kuat.

Gio yang kesusahan bernapas langsung menginjak kaki Aleta dengan sepatunya dan mrndorong Aleta hingga Aleta terjatuh.

"Aaahhh..... sial." teriak Aleta sambil melihat ke arah Gio yang sudah berlari.

Aleta pun langsung berdiri dan mengambil tali yang ia bawa dan mrlemparnya hingga mendarat di leher Gio.

Aleta yang melihat tali yang ia lempar sudah mendarat dengan pas, ia pun langsung menarik tali yang ia pegang dengan sekuat tenaga hingga Gio tertarik ke belakang dan terjatuh tepat di hadapan Aleta.

"Mau lari kemana hah.." ucap Aleta sambil melepaskan tali yang ia pegang.

"Berikan bukti itu padaku." ucap Aleta.

"Atau aku harus melakukan kekerasan dulu padamu." ucap Aleta sambil mengambil rantai yang ia simpan di belakang bajunya.

"Aku tidak akan pernah memberikannya padamu." ucap Gio yang bari terbaring di tanah.

Aleta yang mulai jengkel langsung memukul wajah Gio dengan rantai yang ia pegang hingga meninggalkan bekas berbentuk rantai dan darah segar yang keluar.

"Cepat berikan padaku." pinta Aleta lagi, tapi karena Gio tidak menjawap ucapan Aleta. Aleta pun langsung memukul bagian perut Gio hingga baju yang ia pakai sobek.

Gio pun langsung mengambil batu yang ada di sebelahnya dan melemparkannya pada kening Aleta hingga keluar sedikit darah.

"Aaahhh..." rintih Aleta ssmbil memegangi keningnya.

Gio pun langsung membuka tali yang mengikat lehernya dan lari sebisa mungkin walaupun ia tidak kuat untuk berlari.





ALETA JACKSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang