"Aku tidak takut dengan mu." ucap Sifa dengan penuh keberanian. Sifa pun langsung memecahkan gelas yang ia pegang dan menodongkannya pada Aleta yang masih terlihat tenang.
"Cepat pergi dari sini." ucap Sifa sambil terus memajukan gelas pecah yang ia pegang.
"Aku suka keberanianmu." ucap Aleta sambil tersenyum sinis.
Tanpa aba aba Aleta langsung menarik tangan Sifa hingga gelas yang di pegang Sifa terjatuh.
Sifa pun langsung berada di depan Aleta. sementara Aleta ada di belakang Sifa sambil menodongkan pisau di leher Sifa.
"Lepaskan.... lepaskan aku." ucap Sifa sambil memberontak.
"Gara gara dirimu anak buahku itu berani membantah perintahku." ucap Aleta sambil terus memajukan pisaunya.
"Dia tidak pantas menjadi anak buah wanita ib**s sepertimu." ucap Sifa .
"Berani sekali kau." bentak Aleta dengan menahan amarah sambil mendorong Sifa hingga terbentur ke tembok.
"Kau tau kan apa akibatnya bermain main dengan ku." ucap Aleta yang sudah menghampiri Sifa sambil menjambak rambutnya dengan kasar.
Sifa pun langsung ketakutan dengan perlakuan Aleta yang kasar.
"Pergi dari sini." ucap Sifa sambil terisak dan ada sedikit darah di keningnya.
Aleta yang melihat Sifa mengeluarkan air mata langsung mengusap air mata itu dengan telunjuknya dan mengusap air mata Sifa yang ada di telunjuknya seperti debu.
"Ternyata wanita seperti mu bisa menangis." ucap Aleta.
Aleta pun langsung menarik Sifa ke pelukannya dan menusuknya dari belakang dengan pisau yang ia pegang. Setelah Sifa tidak sadarkan diri Aleta pun langsung melepaskan pelukannya.
Setelah jasad Sifa tergeletak dengan pisau yang masih menempel dan darah yang mengalir. Aleta pun langsung duduk di kursi dengan nyaman sambil menyandarkan kepalanya dengan memainkan di jari jemarinya.
Terdengar suara pintu terbuka.
"Kenapa rumah ini gelap sekali." gumam anak buah Aleta yang baru saja pulang.
Karena gelap Doni pun mencari stapkontak sambil meraba diding. Setelah ia mendapatkannya Doni pun langsung menekannya dan lampu pun menyala.
Setelah seisi rumah terang Doni langsung membulatkan matanya saat melihat jasad Sifa yang berlumuran dengan darah dan juga pisau yang menusuk punggungnya.
"Sifa." teriak Doni sambil melangkahkan kakinya.
"Apa kau suka hadiah dariku." ucap Aleta yang masih bersandar di kursi dengan nyaman.
Doni pun langsung menghentikan langkah kakinya karena mendengar suara yang tidak asing untuknya.
"Aleta." gumam Doni dengan bibir yang bergetar. Aleta yang mendengar Doni memanggil namanya langsung tersenyum.
"Apa? kau tidak mau menyambut bos mu." ucap Aleta sambil melangkah mendekati Doni.
"Dari mana kau tau aku ada di sini." ucap Doni saat Aleta ada di hadapannya.
"Itu sangat mudah untuk ku. Apalagi, kau adalah anak buahku." ucap Aleta sambil berbalik dan merenggangkan tangannya.
"Kau apakan Sifa?." tanya Doni sambil melihat jasad kekasihnya.
"Aku hanya melayangkan nyawanya." jawab Aleta sambil tersenyum sinis. Doni yang memdengarnya langsung membulatkan matanya.
Karena marah Doni pun langsung mengambil gucci yang ada di dekatnya dan akan melemparkannya pada Aleta yang masih membelakanginya.
Aleta pun langsung berbalik dan menembak tangan Doni hingga gucci yang ia pegang jatuh.
"Ternyata kalian berdua cuku berani melawanku." ucap Aleta pada Doni dan langsung melihat jasad Sifa.
Drrtt dddrrrtt
Doni pun langsung mengambil telponnya yang berdering dan berniat akan meminta pertolongan.
Aleta yang melihat Doni yang ingin mengangkat telpon langsung menembak tangan yang satunya lagi hibgga telpon yang ia pegang jatuh ke depan kaki Aleta.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETA JACKSON
ActionSinopsis Aleta jackson seorang wanita cantik, baik, pintar dalam menggunakan senjata, menyamar maupun bersiasat tapi ia termakan hasutan tantenya Maya jackson dan terjerumus dalam api balas dendam. iapun menjalankan misi balas dendamnya tapi di ten...