part 7

22 16 1
                                    

Aleta yang ada di dalam mobil dengan menatap  tajam pada rumah Devila dari kejauhan hanya menyunggingkan senyumannya.

"Pasti semua orang di rumah itu sibuk mengurus wanita gila itu." gumam Aleta sambil tersenyum sinis.

"Permainan sudah di mulai." batin Aleta dan langsung membenarjan posisi kaca mata miliknya.

Aleta pun langsung  menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggin dan meninggalkan halaman rumah Devila.

Setelah  Aleta sampai di markas miliknya semua orang yang ada di markas itu pun langsung berdiri dan menunnduk hormat pada ketua geng mereka.

Aleta hanya berjalan dengan anggun dan menyunggingkan sedikit senyuman di bibirnya dan langsung masuk ke dalam ruangan pribadi miliknya dengan di ikuti oleh Mona tangan kanan Aleta.

"Bagaimana apa kau sudah mendapatkannya." tanya Aleta.

"Aku sudah mendapatkannya." jawab Mona sambil memberikan sebuah map.

Aleta pun langsung mengambil map itu dan membacanya dengan teliti.

"Bagus." ucap Aleta sambil menyunggingkan senyuman setelah membaca map itu.

Aleta pun langsung menyimpan map itu ke dalam brankas pribadi miliknya.

"Apa kau sudah meminta orang itu untuk membuat ramuannya." tanya Aleta.

"Awalnya orang itu menolak, tapi sekarang ia sedang membuatnya." jawab Mona.

"Jika dokter itu tidak mau membuatnya untuk kita beri dia pelajaran." ucap Aleta.

"Jika orang itu sudah selesai membuatnya beritahu aku." ucap Aleta.

"Baiklah." ucap Mona.

                         ******
Keesokan harinya di perusahaan Devils Grup semua karyawan  berkumpul di lobi untuk menyambut CEO baru mereka.

Sebuah mobil mewah pun berhenti di depan lobi dan keluarlan seorang pria tampan dengan  mata yang tajam dan telan jas yang rapih dan sepatu yang bersih dan mengkilat.

Laki laki tampan itu pun berjalan dengan gagah melewati semua karyawan yang berjajar menyambutnya dengan senyuman terutama para karyawan wanita yang terpesona dengan ketampanan CEO baru mereka.

Ya siapa lagi kalo bukan Diandra devila laki laki tampan, pintar, baik, tapi ia juga mempynyai sifat datar, dingin, minim ekspresi dan juga cuek Diandra selalu di juluki wajah tembok .

Tapi jika sudah begabung dengan keluarga dan teman temannya Diandra yang minim ekspresi itu menjadi orang yang cerewet. Diandra juga pintar dalam menggunakan senjata dan bela diri.

Diandra pun langsung masuk ke dalam ruangannya yang di ikuti oleh Tomy asisten pribadi selaligus sahabatnya.

ALETA JACKSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang