part 1

44 22 2
                                    


Aleta jackson seorang wanita berparas cantik, tinggi badan 150 cm, berkulit putih, dengan jaket berwarna hitam dan bulu bulu di bagian lehernya dengan membawa tas brended berwarna hitam dan heels hitam dengan duri duri berwarna putih di bagian belakang heels. iapun berjalan dengan anggun menuju sebuah apertemen dimana Rinjani devila salah satu keturunan musuhnya tinggal di sana.

Setelah ia berada di depan pintu apertemen iapun langsung masuk dan terlihat seorang wanita yang sedang duduk membelakanginya dengan memegang segelas wine dan earphone yang menutupi telinganya. Aleta hanya menatapnya dengan tajam. iapun langsung menaruh tasnya di atas meja dan langsung membawa sebuah suntikan dari dalam tasnya lalu menyuntikannya ke dalam sebuah cairan.

Aleta pun berjalan dengan perlahan dan menatap tajam pada Rinjani yang duduk membelakanginya. iapun langsung menusuk leher Rinjani dengan suntikan biua dan dalam hitungan detik Rinjani tidak sadarkan diri. Aletapun mulai menyeret Rinjani dengan kasar dan mengikatnya di tiang tengah ruangan dengan menggunakan lakban.

Sambil menunggu Rinjani sadar dari pengaruh bius iapun membuka ikatan rambut dan menggeraikan rambutnya dengan indah. iapun langsung membuka jaket yang melekat di tubuhnya dan terlihatlah drees hitam dengan berlengan sebelah yang melekat di tubuhnya.

Iapun langsung duduk dengan tangan yang memegang gelas berkaki berisikan wine dan menyilangkan kakinya sambil bersandar di sandaran kursi dan menatap tajam pada Rinjani yang belum sadar.

"Aaaaahhh." lirih Rinjani dengan menggerakan tubuhnya yang di ikat ke kiri dan ke kanan. Aleta yang mendengarnya hanya diam dan duduk dengan santai.

"Apa kau sudah sadar?." tanya Aleta yang masih bersandar dengan nyaman.

" Siapa kau?." tanya Rinjani saat melihat Aleta. Aleta hanya diam dan tidak menghiraukan pertanyaan Rinjani.

"Apa kau tuli aku bertanya padamu siapa kau?." teriak Rinjani dengan nada yang emosi karena Aleta tidak menjawab pertanyaannya.

"Tolong.... tolong." teriak Rinjani dengan keras dan berharap ada orang yang mendengar teriakannya.

Aleta pun berdiri dari duduknya dan secepat kilat menghampiri Rinjani.

"Suuuttt." ujar Aleta sambil menempelkan jari telunjuknya di bibir Rinjani.

"Apa kau tidak lelah berteriak dari tadi padaku." ucap Aleta dengan nada yang di buat buat sambil memegang dagu Rinjani.

"Lepaskan aku." ucap Rinjani dengan nada yang tinggi.

" jika aku tidak mau bagaimana." ucap Aleta sambil berjalan dan duduk di kursi dengan santai.

" Wanita sialan cepat lapaskan aku." teriak Rinjani.

"Kau tidak tau siapa aku. cepat lepaskan aku." teriak Rinjani lagi.

"Aku tau siap kau... kau adalah Rinjani devila." ucap Aleta dengan tegas.

"Dari mana kau tau namaku." ucap Rinjani dengan heran karena Aleta tau namanya.

"Hahaha.... dari mana aku tau nama mu itu tidak penting yang aku aku tau keluarga mu itu adalah pembunuh." ucap Aleta.

"Apa maksudmu. keluargaku bukan pembunuh." ucap Rinjani dengan tegas karena tidak terima jika keluarganya di panggil pembunuh.

"Rinjani di mana mana pembunun itu akan tetap di panggil pembunuh." ucap Aleta sambil tersenyum dengan miris.

"Jika kau memanggil keluargaku dengan pembunuh aku akan melaporkanmu ke polisi atas pencemaran nama baik." ucap Rinjani dengan lantang.

"Bagaimana kau akan melaporkan ku Rinjani kau saja masih menjadi tawananku." ucap Aleta sambil mengelilingi Rinjani dan tertawa dengan keras.

Hay semuanya semoga kalian sehat dan baik baik aja di mana pun kalian berada.

Aku hanya mau bilang kalo kalian suka sana ceritanya jangan lupa vote dan komen.

Kalo kaluan nggak suka coba turun ke part selanjutnya mungkin aja kalian suka.

ALETA JACKSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang