Part 17

18 10 1
                                    

"Aahhhh.... sial berhenti kau." teriak Aleta sambil memegangi keningnya.

Aleta pun langsung mengejar Gio dengan sempoyongan karena kepalanya yang terasa pusing akibat batu yang di lempar Gio.

Pandangan Aleta pun mulai rabun tapi Aleta langsung mengambil pistol miliknya dan membidik Gio.

Dor

Aleta pun meluncurkan pelurunya hingga mengenai kaki kanan Gio.

Gio yang terkena peluru Aleta langsung terjatuh dan memegangi kakinya yang berdarah.

"Aaaaahhh...." rintih Gio sambil memegangi tangannya dan melihat pada Aleta yang mulai mendekat.

"Kau berani melempar ku dengan batu." ucap Aleta sambil mendekati Gio dan mengarahkan pistolnya.

"Kau yang memulainya jadi kau yang harus menerima akibatnya." bentak Aleta sambil menembak pundak Gio.

"Aahhhh..." teriak Aleta sambil mebembak kepala Gio.

Gio pun langsung tidak sadarkan diri dengan wajah yang penuh luka dan dilumuri darah di sekujur tubuhnya.

Aleta pun langsung melambaikan tangannya dan keluarlah anak buahnya yang bersembunyi dan mengukuti Aleta sejak tadi.

"Cepat gledah tubuhnya dan temukan buktinya." perintah Aleta pada anak buahnya.

Anak buah Aleta pun langsung memeriksa tubuh Gio sementara Aleta hanya melihatnya dengan tajam sambil memainkan pistol di tangannya.

"Bosss". ucap salah satu anak buah Aleta sambil mengacungkan tangannya yang memegang sebuah memori.

Aleta pun langsung mengambil memori itu dari anak buahnya dan memasukannya ke dalam sebuah kotak kecil lalu menutupnya dengan rapat.

"Benda kecil ini bisa menghancurkan rencana yang sudah ku susun sejak lama." gumam Aleta sambil melihat kotak itu dengan tajam.

"Buang jasadnya, jangan sampai ada orang yang tau." ucap Aleta pada anak buahnya.

Aleta pun langsung pergi dengan membawa kotak berisikan bukti itu dan meninggalkan jasad Gio dan anak buahnya.

Sementara di tempat lain Diandra yang sudah sampai langsung keluar dari mobil magalnya dengan kaca mata hitam yang menghalangi matanya. Diandra pun langsung menghampiri abak buahnya.

"Dimana dia?." tanya Diandra yang sudah ada di depan anak buahnya.

Tapi anak buahnya tidak menjawab pertanyaan Diandra dan malah menundukan kepalanya.

"Kenapa kalian diam..... di mana orangnya?." tanya Diandra lagi karena merasa heran pada ansk buahnya.

"Kami kehilangannya sir." ucap salah satu anak buahnya memberanikan diri berbicara dan masih menunduk karena takut bos mereka akan marah.

Diandra yang mendengarnya langsung membuka kaca mata hitamnya dan menatap tajam pada anak buahnya.

"Bagaimana kalian bisa kehilangannya?." tanya Diandra dengan nada yang tinggi.

"Ada beberapa mobil yang menghadang kami saat kami mengikuti Gio dan setelah itu kami kehilangannya." tutur anak buah Diandra.

"KENAPA KALIAN BISA SECEROBOH INI HAH." bentak Diandra.

"Kalian adalah anak buah terlatih dari perusahaan Devils kenapa kalian bisa seteledor." bentak Diandra sambil mencengkram kemeja salah satu anak buahnya.

Diandra pun langsung menyeret anak buahnya hingga bersandar di mobil.

"Aku memercayakan tugas ini pada mu." ucap Diandra sambil mengencangkan pegangannya.

"Tapi kau tidak melakukan tugas ini dengan benar." bentak Diandra anak buahnya hanya diam karena takut pada bos muda mereka.

Diandra pun langsung memukul anak buahnya habis habisan hingga ia tersungkur ke tanah dan babak belur akibat pukulan Diandra.

"Aaaahhhhh." teriak Diandra prustasi sambil meremas rambutnya.

"Gara gara kalian sekarang bukti itu hilang percuma aku membaya kalian mahal mahal." bentak Diandra sambil memijat jidatnya dan langsung menendang ban mobil.

Diandra pun langsung masuk ke dalam mobilnya dan menjalankannya dengan kecepatan tinggi meninggalkan anak buahnya.

ALETA JACKSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang