pandangan pertama 1

18 15 0
                                    

Keesokan harinya Aleta dan Diandra pun pergi ke sebuah restoran untuk bertemu dengan klien mereka.

"Apa kau membawa berkasnya." tanya Diandra sambil melihat pada Aleta.

Aleta pun langsung memeriksa berkas berkas yang di butuhkan.

"Semuanya sudah saya bawa pak." jawab Aleta setelah selesai memeriksa berkas berkas.

Setelah itu dalam perjalanan menuju restoran pun tidak ada yang membuka suara baik itu Diandra maupun Aleta mereka hanyut dalam pikiran masing masing.

Mereka pun sampai dan langsung masuk ke dalam restoran dan memilih tempat duduk yang nyaman.
Setelah mereka menemukan tempat duduk yang nyaman Diandra dan Aleta pun duduk bersebelahan.

"Sepertinya klien kita belum datang pak." ucap Aleta.

"Mungkin akan sedikit terlambat." ucap Diandra dengan tersenyum sambil membenarkan dasi miliknya.

"Apa sebaiknya kita pesan lebih dulu pak." tanya Aleta sambil menatap pada Diandra.

"Baiklah.... saya ingin kopi hitam." ucap Diandra.

Aleta pun langsung memanggil pelayan restoran dan memesan minuman.

"Selamat siang pak Diandra." sapa Gunawan dengan satu orang wanita yang berdiri di belakangnya.

Diandra dan Aleta pun langsung berdiri dan berjabat tangan dengan klien baru mereka.

"Silahkan duduk pak." ucap Diandra sambil menunjuk sebuah kursi yang ada di depannya mereka pun langsung duduk berhadapan.

"Perkenalkan ini sekretarus baru saya Karina." ucap Diandra sambil melihat pada Aleta. Aleta hanya tersenyum ramah.

"Ini Sinta sekretaris saya." ucap Gunawan memperkenalkan sekretarisnya.

"Apa kita bisa memulai meeting nya." pinta Gunawan.

"Baiklah pak." ucap Diandra.

Aleta langsung memberikan berkas kepada Gunawan. Gunawan pun membaca berkas itu secara teliti.

"Jadi bagaimana apa anda setuju dengan kerja sama ini." tanya Diandra pada Gunawan yang sudah selesai membaca berkas.

"Baiklah saya setuju." ucap Gunawan Diandra dan Aleta pun langsung tersenyum.

"Ini kontrak kerja samanya pak." ucap Aleta sambil memberikan kertas kerja sama pada Gunawan.

Gunawan pun langsung mengambil dan menandatangani kontrak kerja sama mereka. Setelah selesai menandatangani kintrak Gunawan dan yang lainnya pun langsung berdiri.

"Senang bekerja sama dengan perusahaan Devils." ucap Gunawan sambil mengulurkan tangannya pada Diandra.

"Terima kasih atas kerja samanya." ucap Diandra sambil menyambut uluran tangan Gunawan.

Gunawan dan sekretarisnya pun pergi dari lestoran dan hanya menyisakan Diandra dan Aleta.

"Kita kembali ke kantor pak." tanya Aleta.

"Tidak." jawab Diandra. Aleta langsung menatap Diandra.

"Kita akan pulang." jawab Diandra sambil membenarkan jasnya dan berdiri Aleta hanya diam saja dengan wajah yang terlihat bingung.

Diandra yang melihat Aleta masih duduk di tempatnya langsung tersenyum.

"Ayo." ajak Diandra. Aleta pun tersenyum kaku dan langsung mengekor di belakang Diandra.

Selama perjalanan pulang tidak ada yang bicara mereka hanyut dalam pikiran masing masing.

Tiba tiba saja ada mobil lain yang berhenti di depan mobil Diandra dan hampir tertabrak hingga membuat Diandra menghemtikan mobil secara tiba tiba.

"Ada Apa pak?." tanya Aleta karena terkejut.

"Ada orang yang mau bermain main dengan ku." jawab Diandra sambil melihat ke depan dengan sinis.

Diandra pun langsung keluar dari mobilnya dan menghampiri mobil yang ada di depannya dua orang pria dari mobil itupun keluar dan langsung berkelahi dengan Diandra.
Dengan cekatan Diandra terus menahan pukulan demi pukulan yang di lemparkan padanya.

Sementara Aleta yang sudah keluar dari mobil hanya tersenyum sinis saat melihat anak buahnya berkelahi dengan Diandra.

ALETA JACKSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang