"Hallo?" Jawab orang yang ditelfon Aron
"Luna.." panggil Aron dengan suara bergetar. Dia mengalihkan pandangannya agar Rion dan Mytha tidak melihat matanya yang berkaca-kaca
"Siapa?" Tanya Luna disana
Aron tersenyum haru, akhirnya dia bisa kembali berbicara dengan adik kesayangannya Luna.
"Hallo?" Panggil Luna ynag tidak mendengar apapun
"Apakah ini kuis berhadiah?" Tanya Luna penasaran
Aron terkekeh pelan mendengar pertanyaan polos Luna yang tetap sama meski sudah 4 tahun berlalu
"Hallo? Paswordnya apaan nih? Buruan Luna mau jawab biar dapat hadiah!" Kesal Luna disana
"Ini abang" jawab Aron bergetar dan menahan senyum menantikan reaksi Luna
Tidak ada balasan dari sebrang, hanya hening. Aron melihat poselnya dan panggilannya masih terhubung
"Luna?" Panggil Aron
"Siapa kamu?"
Aron mengernyit mendengar suara dingin Luna. Bukan ini yang diharapkannya
"Ini bang Aron, Luna" jawab Aron lembut.
Rion dan Mytha yang juga mendengarnya terkejut bukan main!
'Ini masih orang yang sama kan? Yang barusan bicara singkat dan dingin?' Batin mereka berdua"Jangan main-main sama aku" ancam Luna disana
"Kita ketemu, kujelaskan" jawab Aron yang mengerti maksud Luna.
Jelas saja Luna tidak percaya dirinya Aron. Karna sudah jelas 4 tahun sudah berlalu sejak kematiannya
"Cafe bluerose" jawab Luna singkat lalu mematikan panggilannya.
Aron tersenyum senang mendengarnya. Akhirnya dia akan bertemu Luna secara langsung dan bicara dengannya.
"Lo nelfon siapa?" Tanya Rion penasaran. Aron tidak menjawabnya dia hanya menatap ponselnya dan masih sedikit tersenyum
"Weh! Waras lo?" Kesel Ron. Aron hanya menatapnya datar
"Anter, cafe BlueRose" kata Aron datar
"Woilah! Tuman deh! Sekali nya ngomong pasti nyusahin orang" sindir Rion karna Aron yang orangnya to the point. Aron tidak menghiraukannya
***
Aron duduk dipojok cafe menunggu Luna, dia juga menggunakan hodie hitam dan juga topi hitam. Dia selalu mengawasi sekitar berjaga-jaga agar tidak ada musuh Sagil yang menemukannya agar dia tidak repot.
"Jadi apa maksudmu?" Tanya seseorang dibelakang Aron. Aron menahan senyumnya saat tau kalau orang itu adalah Luna
"Duduk" suruh Aron dingin tapi kalo dilihat dengan jelas dia sedang mengepalkan tangannya dibawah meja. Luna menatapnya intens lalu duduk didepan Aron dengan masih menatapnya karna dia merasa aura Aron sangat familliar menurutnya
"Pesan" kata Aron yang melihat Luna menatapnya sejak tadi. Entah kenapa Luna seperti sangat mengenal bahasa dan cara bicara orang didepannya beserta tatapannya juga
"Bang Aron..." lirih Luna dengan mata berkaca-kaca menahan tangis
Aron menatap Luna intens tapi dilihat dari tatapannya ada kerinduan yang dalam dan juga kesenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ARON
Fantasy[FOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA, BUAT TANDA PARKIR] cerita ini masih ada sangkut pautnya dengan cerita 'VILLAIN or PROTAGONIS' tapi bisa dibaca secara terpisah. Tentang ARON LEXI SANDIGARD yang awalnya seorang ketua gangster tapi meninggal karna melindu...