4. Pulang

9.6K 1.4K 133
                                    

Setelah bertemu dengan Luna, Aron memutuskan untuk kembali ke Rusia karna banyak yang harus diurus dan diselesaikan oleh Aron tentang masalah Sagil, pemilik asli tubuhnya.

Sagil mungkin tidak akan tau, dan tidak akan pernah menduga tentang siapa tikus yang selama ini mengkhianatinya, Karna itu adalah salah satu orang terpercayanya. Tapi tidak dengan Aron dia sudah yakin kalau orang itu adalah tikus yang sebenarnya terlihat dari ingatan Sagil selama ini. Sagil aja yang buta, dia mah rajin makan wortel.

"Lo yakin akan balik sekarang?" Tanya Rion yang mengantar Aron ke bandara

"Hm" jawab Aron singkat

"Nih Orang kenapa lo bawa sih? Ngrepotin aja!" Sinis Rion pada Mytha yang sejak tadi diam

Mytha menatap tajam Rion. Sedangkan Aron hanya melirik Mytha sebentar

"Asisten" jawab Aron

"Maksudnya? Lo mau jadiin dia asisten lo gitu?" Tanya Rion gak yakin

Aron hanya mengangguk singkat. Itu juga adalah salah satu alasannya membawa Mytha. Selain karna rasa trimakasih karna sudah ditolong dan rasa tanggung jawab karna melibatkan Mytha dalam masalah. Alasan lain adalah, Aron butuh asisten pribadi yang dicarinya sendiri. Dia tau semasa kuliah dulu, Mytha adalah orang yang sangat cerdas dan cocok dengan kriteria orang yang bisa berada didekatnya yaitu TIDAK MURAH!

"Awasi Luna" kata Aron menatap Rion dingin

"Luna siapa? Lo punya kekasih di Indonesia?" Tanya Rion syok

"Jaga dia" jawab Aron singkat lalu mulai pergi dari sana

"WOYY!! LUNA YANG MANA INI!!" teriak Rion. Aron tidak menghiraukannya, bukankah mereka mafia? Sangat mudah kan mencari informasi

"Nih orang sumpah! Udah gapernah ketemu, sekalinya ketemu selalu nyusahin" gerutu Rion kesal

"Kan kamu bawahannya" sinis Mytha lalu pergi mengikuti Aron. Dia terpaksa harus ikut Aron, hanya dengan begitu nyawanya bisa aman.

"Tuh cewek yah! Awas aja lo! Gw bikin muntah emas tau rasa lo. Gatau aja SANTET adalah senjata tersembunyi orang Indonesia" gerutu Rion pergi dari sana dengan kesal

¤at RUSIA

*anggap aja bicara mereka pake bahasa Rusia yah? Biar ga ribet kalo pake bahasa Rusia beneran hahaha plis author gabisa bahasa Rusia :')

Aron dan Mytha sampai di Rusia dengan selamat dan cepat karna menggunakan pesawat pribadi milik Sagil. Disana mereka disambut oleh banyak orang berpakaian serba hitam yang adalah anak buah Sagil.

"Selamat datang boss" sambut tangan kanan Sagil dalam mafianya. Aron mengangguk singkat lalu melepas kacamata hitam yang sedari tadi dia kenakan.

Semua anak buahnya yang ada disana menundukkan kepala mereka saat melihat tatapan menyeramkan milik Aron

"Kumpulkan anggota Inti" kata Aron dingin lalu pergi dari sana memasuki sebuah limousin hitam yang sudah menunggunya. Diikuti Mytha yang sejak tadi hanya diam dan mengikuti Aron dengan kepala tertunduk

"Mansion" kata Aron singkat pada Supirnya

"Baik tuan" jawab Supir dengan tegas. Karna dia juga merupakan anggota dari mafia milik Sagil yang sekarang jadi milik Aron

Aron melirik Mytha yang sejak tadi tertunduk diam

"Biasakan" ucap Aron dingin

"A-apa?" Tanya Mytha bingung

"Dunia gelap" jawab Aron singkat

"A-aku ga-tau" jawab Mytha ragu. Aron menatapnya dan mengangkat sebelah alisnya sebagai tanda tanya

"A-aku t-takut" lirih Mytha. Sejak awal dia sudah takut saat harus berurusan dengan dunia gelap. Dia mencoba berani dan bersikap biasa saja tapi tetap dia merasa takut saat melihat banyak orang berpakaian hitam dan bersenjata dengan muka kejam.

"Beranikan" ucap Aron dingin

'Kok maksa!' Batin Mytha kesal. Gatau apa kalau mencoba berani itu sulit apalagi disaat kita ketakutan. Tapi Mytha tidak bisa bilang secara langsung mengungkapkan isi hatinya karna dia takut pada Aron.

Mobil sudah sampai didepan mansion megah dan besar serta mewah. Aron turun diikuti Mytha yang  menatap kagum pada bangunan mewah didepannya. Ada banyak maid yang berbaris menyambut kedatangan pemilik rumah.

"Selamat datang tuan!" Seru para maid menunduk hormat. Jangan salah meski mereka hanya seorang maid, tapi mereka dibekali ilmu beladiri dan pandai menggunakan senjata Api.

"Tuan" sapa seorang patuh baya membungkuk hormat didepan Aron. Dia adalah Bibi Maria kepala pelayan serta orang yang sudah merawat Sagil sejak dini disaat orang tuanya sibuk. Dan Sagil pun cukup menghormatinya.

"Bibi" jawab Aron membantu bibi Maria berdiri. Meski dengan wajah dingin, Aron masih tau sopan santun pada yang tua.

Bibi Maria tersenyum senang memandang Aron lalu memeluk Aron singkat. Lalu memandang Mytha yang ada dibelakang Aron dengan bingung. Mytha hanya mengangguk dan tersenyum canggung pada bibi Maria.

"Ayo masuk" kata Bibi Maria tersenyum hangat. Aron hanya mengangguk lalu berjalan masuk diikuti bibi Maria dan Mytha yang masih berjalan menunduk

"Bibi sudah siapkan makan malam buat kalian, saat mendengar kalian akan pulang" kata Bibi Maria hangat dengan menggiring Aron dan Mytha menuju meja makan

Aron duduk dengan tenang di kursi kepala keluarga lalu mulai memakan makan malamnya karna dia sendiri sudah lapar. Kapan terakhir dia makan?

"Ah iya gadis ini siapa?" Tanya Bibi Maria pada Mytha. Mytha yang kebetulan bisa menggunakan bahasa Rusia pun bisa menjawabnya dengan lancar

"Saya Mytha bibi" jawab Mytha tersenyum ramah, bibi Maria pun ikut tersenyum melihat Mytha. Mytha bersyukur karna mamanya dulu pernah tinggal di Rusia dan mengantarkannya bahasa Rusia.

"Kamu cantik, kekasih Aron?" Tanya Bibi Maria. Dia memang memanggil Sagil dengan sebutan Aron karna itu merupakan panggilan masa kecilnya yang digunakan sebagai nama samaran untuk Sagil dalam dunia mafianya.

"Eh? Tidak bibi, saya bukan" jawab Mytha canggung, bibi Maria hanya tersenyum menanggapinya

Srekkk

Aron berdiri dari kursinya karna makannya sudah selesai. Bibi Maria dan Mytha menatap Aron yang juga menatap mereka dengan dingin

"Bibi, ajari dia" kata Aron dingin lalu pergi dari sana menuju kamarnya

Bibi Maria menatap Mytha yang sedang menatap kepergian Aron dengan bingung

"Aron ingin saya mengajarkanmu tentang kerasnya dunia gelap" jelas Bibi Maria yang mengerti tentang kebingungan Mytha

"T-tapi bibi?" Jawab Mytha ragu

"Kamu harus mau, ini demi keselamatan kamu" tegas bibi Maria menatap tajam Mytha. Selama ini bibi Mytha lah yang melatih semua orang yang tinggal di mansion agar bisa melindungi diri karna banyaknya musuh Aron membuat orang didekatnya selalu dalam bahaya.

"Ayo saya antar ke kamar kamu" kata Bibi Maria kembali ramah. Mytha hanya mengangguk dan mengikuti dengan patuh

'Kenapa hidupku jadi gini' Batin Mytha miris



Transmigrasi ARONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang