Chapter 10 : His Heart Fell Beyond Help

1.4K 210 10
                                    

Mingyu berjalan pelan menyusuri koridor kampusnya. Melangkah dengan tidak semangat, membuat orang-orang yang ia lewati bertanya-tanya. Mahasiswa jangkung itu terkenal dengan tingkah hyperaktifnya. Terlebih semenjak dekat dengan Profesor Jeon Wonwoo, anak itu semakin hari semakin periang. Jadi, sekiranya ada apa gerangan?

Yang semakin membuat dahi orang-orang itu berkerut, saat Mingyu dan Wonwoo berpapasan. Kedua laki-laki itu terlihat canggung. Seolah tidak nyaman, Mingyu bahkan hanya menyapa sang dosen singkat, lantas bergegas pergi begitu saja. Buru-buru melangkahkan kaki menuju kelasnya.

“Ah, Mingyu kamu sudah sampai? Bertemu dengan Profesor Jeon di luar?” tanya Jaehyun semangat, saat melihat sahabatnya datang.

“Mnm-hm.” Mingyu tersenyum tipis, dan memilih mendudukkan dirinya di kursi belakang Minghao.

“Ya! Kenapa kamu jadi pendiam seperti itu!” seru Jaehyun kesal.

Minghao menggelengkan kepalanya pada Jaehyun. Menyuruhnya diam secara halus. Ia mengeluarkan sebuah kotak dari dalam lacinya, lantas meletakkannya di atas meja Mingyu, berkata, “Profesor menitipkan ini untukmu.”

“Huh?” Kepalanya yang semula ia letakkan di atas meja, kini ia angkat demi melihat kotak putih itu. Ia berkedip pelan. Tangannya terulur untuk mengambil kotak itu dan membukanya. “Ini kan ...”

Sebuah jepit dengan giok berbentuk angsa. Benda yang sama persis dengan yang ia mimpikan saat pingsan waktu itu. Jepit yang digunakan oleh orang yang memiliki rupa sama dengan profesor kesayanannya.

Deg.

Jantungnya tiba-tiba berdegup begitu kencang. Ia merasa ada sesuatu yang salah. Kenapa profesor punya jepit itu?

***

Wonwoo menutup pintu di belakangnya dengan pelan. Bibirnya mengembang membentuk senyum tipis. Ia baru saja mengajukan cutinya. Jadi, mulai besok ia tidak akan mengajar untuk sementara waktu. Kepalanya menoleh ke arah dimana kelas Mingyu berada, tepatnya pada lantai 1.

Ada bagusnya Mingyu—sepertinya—salah paham. Anak itu tidak akan terlalu kehilangannya. Lagipula, jepit giok itu akan menyamarkan aura Pangeran Ming Yu An, yang ada di dalam diri Mingyu. Juga memberinya mantra pelindung, jika ada yang berniat jahat. Lagipula ada Yang Yang, laki-laki itu sudah berjanji menjaga Mingyu untuknya.

Profesor cantik itu melangkahkan kakinya. Kelasnya seharusnya sudah mulai lima menit yang lalu. Namun, matanya tiba-tiba tertarik pada laki-laki yang berdiri di pertigaan lorong. Bukan karena visualnya Wonwoo tertarik, melainkan aura yang laki-laki itu keluarkan. Aura imperium-ren yang bercampur dengan sesuatu yang asing.

“Permisi, ada yang—”

Laki-laki itu mendongak dan memandang tepat pada manik cokelat Wonwoo. Bibirnya mengembang membentuk seringai. Lima detik kemudian, ia menghilang dalam sekejap.

Wonwoo mengeluarkan ponselnya, menghubungi Yang Yang. Ia berlari mengikuti aura yang laki-laki itu tinggalkan. Tidak. Laki-laki itu masih ada di sana. Entah berada di mana.

“Yang-a, orang itu ada di sini. Dia ada dikampus.”

Aura itu menuntunnya untuk menaiki anak tangga menuju atap. Namun, begitu ia tiba di atap, aura itu menghilang tidak berbekas.

Wonwoo-ya, kamu di mana?” Suara Yang Yang terdengar melalui telepon mereka yang masih terhubung.

Wonwoo melangkah ke tepian atap. Ia mendekatkan handphonenya ke telinga, berniat menjawab saat ia merasakan aura itu datang kembali. Tepat di belakangnya. Ia berbalik dengan hati-hati. Benar saja, laki-laki itu ada di sana. Dengan seringai yang sama.

Until We're TOGETHER Again || MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang