Para anggota SDI yang tidak ikut ke Aula Putih membantu para polisi untuk mengamankan warga biasa. Seokmin dan Jisoo yang berhasil membuat alat pengaman mengikuti catatan Jung Soo, ikut turun membantu yang lain. Mereka turun ke Universitas menolong para mahasiswa yang tidak tahu apa-apa.
Seperti saat ini, Jisoo berlari menghampiri dua mahasiswa yang terlihat berusaha menjauh dari para pemberontak yang sedang bertarung dengan Jeonghan dkk. Salah satu dari mereka—Minghao—mendapat luka sayatan di kaki dan tangannya setelah mendapat serangan salah sasaran. Beruntung ada Soonyoung yang dengan tanggap menariknya menjauh.
Jisoo membantu Soonyoung memapah Minghao ke ruangan yang telah dipasangi pengaman. Mendudukkannya pada dua meja yang di satukan. “Ada yang terluka di sini!” seru Jisoo, memanggil anggota medis.
“Apa ada luka yang lain? Kamu tidak terluka?” Jisoo menoleh pada Soonyoung yang langsung menggelengkan kepalanya.
Dua orang perempuan datang untuk mengobati Minghao. Beruntung lukanya tidak begitu parah. Dan mahasiswa itu masih dalam kondisi sadar.
“Kalian teman Mingyu, kan?” tanya Jisoo tiba-tiba. Ia pernah ke kampus ini beberapa kali dan melihat mereka—lebih tepatnya Minghao—bercengkrama dengan Mingyu.
“Ya, Om tahu Mingyu?” sahut Soonyoung. Minghao yang semula menyandarkan tubuhnya pada dinding pun, langsung menegapkan punggungnya.
Jisoo tersenyum, “Mingyu sekarang sudah berada di rumahnya. Tidak perlu mencemaskannya, dia baik-baik saja.”
Sekretaris SDI itu menepuk bahu Soonyoung dan Minghao, memberi gesture menyemangati sebelum beranjak pergi.
***
Wonwoo menyentuh sisi kiri perutnya dan menemukan darah merembes keluar di sana. Ia mendongak melihat Yifan yang kini memainkan pedang silvernya dengan mata lebar. Teringat, kalau kekuatan Yifan adalah salah satu dari yang istimewa. Copy paste. Yifan bisa meniru 70% kekuatan dan senjata milik orang lain. Entah berapa banyak senjata dan kekuatan yang sudah di tirunya.
“Dulu kamu sangat menawan Wonwoo-ssi. Berdiri bersanding dengan Pangeran Ming Yu An. Tidak perlu lagi membuka kaki hanya agar bisa makan,” ujar Yifan, sudut bibirnya tertarik membentuk seringai. “Beruntung sekali, Wonwoo-ssi.”
“Diam! Diam! Diam!” Wonwoo kembali menegapkan tubuhnya. Memendekkan sabitnya hingga ke bentuk terpendeknya. Memutar arah mata sabitnya, hingga sabit hitam itu berubah seperti pedang.
Dalam kejapan mata, Wonwoo sudah berada tepat di hadapan Yifan. Bunyi logam yang bergesekkan terdengar kencang. Wonwoo menghentakkan satu kakinya ke lantai dan gelombang tidak kasat mata keluar, membuat tubuh Yifan spontan terhempas dan menghantam dinding dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until We're TOGETHER Again || Meanie
FanfictionPada akhirnya, Kim Mingyu yang akan selalu melindunginya. Melindungi Jeon Wonwoo. Fantasy || Romance