Mulai Aksi

56 3 0
                                    

***
Kantil menyusuri jalanan yang penuh dengan tanda tanya. Bagaimana tidak, ia terus saja dipermainkan oleh kehidupan yang tidak masuk akal ini.

"Aku harus benar-benar mencari tau semua ini". Ucap Kantil sembari menganggukan kepala seolah ia tau apa yang harus ia lakukan.

Sesampainya dirumah. Kantil langsung masuk ke rumah. Ia mendapati sesosok lelaki yang tengah berbaring santai di atas kursi.

"Wo..dari mana kamu semalam?". Tanya Kantil pada Uwo.

Yaa sosok lelaki itu tidak lain adalah Uwo. Yang sekarang menjadi saudara laki-laki beda ayah itu.

"Ada gak kemana-mana". Jawabnya santai.

"Jangan boong kamu,, semalam aku lihat kamu tidak pulang kerumah ini". Jelas Kantil pada Uwo sembari duduk di kursi.

"Iyah aku semalam nongkrong mencari mangsa". Jawab Uwo pada Kantil.

"Mangsa apaan?". Tanya Kantil pada Uwo penasaran.

"Biasa makanan kesukaan ku".

"Gilaaaa". Ucap Kantil sudah faham apa maksud makanan kesukaan Uwo yang tak lain adalah janin bayi.

"Kenapa kamu suka sekali dengan janin bayi itu?". Tanya Kantil pada Uwo.

"Ya suka aja. Rasanya aaah mantap". Jawab Uwo pada Kantil sembari senyum menunjukan gigi.

"Kamu kan sama seperti ku terlahir dari seorang ibu yang manusia. Tetapi kenapa kamu bisa bisanya memakan makanan mengerikan itu?". Tanya kembali Kantil pada Uwo penasaran sembari mengerutkan keningnya itu.

"Akuu... yasudah lah gak penting". Ucap Uwo.

"Aneh". Batin Kantil.

Kantil pun kemudian mengangkat tubuhnya dari tempat duduk. Berusaha berdiri tetapi kakik nya tidak bisa digerakan.

"Wo...kenapa kaki ku gak bisa digerakan?". Tanya Kantil pada Uwo panik.

"Kamu akan menjadi mangsa terakhir ku Kantil". Batin Uwo.

"Masa sii...coba angkat satu kaki nanti juga bisa". Ucap Uwo pada Kantil.

Kantil pun menuruti per kataan dari Uwo. Ia mulai menggerakan satu kaki dan ternyata kaki nya pun bisa digerakan kembali.

Kantil melangkah berjalan menuju rempat ternyamannya yaitu kamar.

Ia merasa sangat aman sekali berada di kamar.

"Kenapa banyak sekali kejadian aneh yang menimpa aku?". Batin Kantil heran.

Ia kemudian mulai membuka kertas yang isinya adalah rencana yang sudah ia buat.

Pertama ia harus menyelidiki dulu kamar ibu. Karna, menurutnya Kantil akan mendapat banyak petunjuk dari kamar Ibunya itu.

"Aku akan mulai melaksanakan rencana ku tepat jam 12.00 WIB. Supaya Uwo tidak mengetahui apa yang aku rencanakan". Batin Kantil.

"Oke sekarang aku harus tidur untuk memulai melaksanakan aksii ku malam ini". Ucap Kantil sendirian.

Kantil pun mulai membaringkan tubuhnya di atas tempat kasur. Ia perlahan menutup mata, tapi sebelum ia benar benar menutup mata. Ia seolah melihat tapi tak yakin sesosok wanita tengah menyapu nyapu rambutnya yang lembut itu.

Ibuku Si Kuntilanak HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang