Jam 00.15 lebih

192 9 3
                                    

"Hoaammm... sudah jam 00.15 harus segera ku selesaikan tugas sekolah ku. Jika tidak selesai malam ini juga, besok pasti kena marah pak Sukirno"gumam seorang anak perempuan sembari memainkan pulpen yang sedang dipegang nya. Dia sedang duduk di meja belajarnya hanya diterangi oleh lampu kecil yang redup.

Waktu terus berjalan, semakin sunyi tak ada suara orang yang terdengar satu pun, yang ada hanya suara jangkrik berisik ditengah malam ini.

"Iyhh tugas ku selesai, tinggal di simpan lalu besok masukan ke dalam tas" ucap perempuan tersebut pada dirinya sendiri.

Dia bangkit perlahan dari tempat duduknya lalu mulai berjalan menuju tempat tidur.

"Srettt...srtttt...srttt"

Belum 3 langkah dia berjalan menuju tempat tidur, dia mendengar suara dari arah lemari.

"Braggggg"

"Siapa? Siapa ituu?? Mamah...mamahh...mamahh kah itu?" Tanya anak perempuan itu, sembari menuju kearah lemari. Belum sampai ke lemari tiba tiba...

"HUAHH..."

"H- hah siapa itu?" Suara jelas sekelibat terdengar di telinga anak perempuan itu, jelas ketakutan terlihat dari raut wajah dan detak jantung yang berdebar begitu kencang tiada henti.

Kemudian anak perempuan itu menuju tempat tidur lalu membaringkan tubuhnya diatas kasur yang empuk, dia menutupi sekujur tubuhnya dengan selimut. Lalu perlahan mulai menutup matanya,

"Hughhh" sebuah jari dengan kuku panjang di dalam selimut perlahan naik keatas leher, lalu "hegkkkkk" mencekik anak perempuan itu dengan erat sekali, sampai anak perempuan itu tidak bisa berbuat apa apa.

"Bettttt"

Suara pintu yang terbanting begitu keras membuat sosok tak kasat itu menghilang dalam hitungan detik.

"Ada apa til?" Tanya sesosok perempuan separuh baya dengan cemas melihat anaknya ketakutan.

Iyah anak perempuan itu namanha Kantilani Maharani, ibunya biasa menyebutnya dengan nama Kantil. Kantil sesosok anak perempuan yang jarang keluar rumah, ia hanya keluar rumah kalau sekolah saja. Tak heran Kantilani Maharani atau yang akrab disebut Kantil tidak memiliki banyak teman.

" Ta-ta-tadi ada yang mencekik leher antil bu" jawab kantil dengan ketakutan sembari memegang lehernya yang masih kesakitan itu.

" Ahh kamu mungkin berhalusinasi, karna terlalu capek tadi sekolah til" jelas ibunya sambil menyapu nyapu rambut Kantilani.

"Ibuu,, kenpa ayah tidak pernah kembali ke rumah lagi buuu?" Tanya kantil dengan perlahan meneteskan air matanya.

Iyaa Kantilani hanya hidup ber dua bersama ibunya sejak ia berumur 5 tahun dan sampai sekarang ia sudah berumur 16 tahun.

" Ayah pasti kembali nak, hanya saja ayah sekarang sedang sibuk dengan pekerjaannya. Kamu doakan saja semoga ayah mu cepat pulang" jelas ibunya sembari memeluk Kantilani, dengan maksud agar anaknya itu tenang.

" sekarang kamu tidur, besok sekolah. Dan ingat, semua akan baik baik saja jangan takut" ucap ibunya kemudian pergi melangkah keluar kamar.

Tidak mudah bagi Kantilani untuk menutup matanya kembali, ia berusaha keras unyuk tertidur setelah beberapa lama kemudian Kantilani akhirnya bisa memejamkan matanya.

~Awas guys yang suka begadang tunggu kedatangan mahluk gaib di depan jendela tepat pukul 00:15 dia akan datang kerumah mu Haiiiigkkkk👻~

Ibuku Si Kuntilanak HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang