Far Away.

6.2K 743 25
                                    

Cus langsung ya...

Seperti biasa, jika ada kesalahan penulisan atau salah meletakkan tanda baca silahkan komen saja. Hanna akan segera perbaiki.

Enjoy reading and stay safe everyone!






Kiyokata Ijichi berjalan tergopoh-gopoh menuju ruangan mu. Ia membuka pintu dengan brutal lalu segera berjalan mendekati mu yang sedang sibuk mengerjakan dokumen-dokumen.

"Ano, maaf saya telah mengganggu waktu anda [Name]-san." Ujar Ijichi sambil mengusap keringat sebesar jagung yang ada di dahinya.

Kau menatap Ijichi dengan tatapan bertanya, "Saya menemui [Name]-san untuk memberitahu bahwa Itadori-kun sedang berada dalam bahaya."

Kau melebarkan kedua matamu dan secara reflek bangkit berdiri. Kau berdiri di depan Ijichi yang semakin terlihat gelisah. "Dimana si bodoh itu?" Kau bertanya dengan cepat.

"Gojo-san sedang bertugas, beliau tidak ada ditempat. Murid kelas satu dikirim untuk membasmi kutukan tingkat tinggi, maafkan saya [Name]-san. Seharusnya saya tidak membiarkan mereka masuk ke dalam gedung itu."

Kau terdiam sejenak sembari berpikir, orang bodoh mana yang mengirim murid kelas satu untuk membasmi kutukan tingkat tinggi seperti itu. Gojo tidak mungkin menempatkan murid-muridnya di dalam bahaya. Kau menghela napas dan mengambil satu langkah kedepan.

"Lalu, dimana mereka sekarang?"

"Bersama Shoko di klinik."

Kau berjalan meninggalkan Ijichi yang masih berada di ruangan mu. Dirimu masih bertanya-tanya, siapa dalang dari masalah ini. Kau tentu sudah menduga jika ada seseorang yang menginginkan kematian Itadori. Kau merogoh saku jasmu dan segera melakukan panggilan telepon. Tepat di dering keempat, suara diseberang menjawab.

"Ada apa? Kau merindukanku?"

"Bukan waktunya untuk bergurau, kau benar-benar tidak tahu mengenai masalah yang menimpa murid-murid mu!?" Kau sedikit berteriak lalu kau membuka pintu mobil dengan kasar dan menutup nya dengan bantingan.

"Aku tahu, aku sedang dalam perjalanan ke klinik."

Kau mengemudi dengan kecepatan tinggi, sejak tadi kau tidak berhenti menghina Gojo Satoru dalam hati.

"Baiklah, aku tutup teleponnya."

"Jangan mengebut, itu berbahaya." Setelah mengatakan itu, Gojo menutup panggilan telepon terlebih dahulu. Kau semakin menggerutu di dalam mobil sport merahmu.

_______


Kau membuka pintu klinik dengan cepat, kau melihat Shoko berdiri disamping tubuh Itadori yang sudah dibaringkan. Kau mendekati wanita itu lalu menepuk bahunya.

"Bagaimana dengan keadaan anak itu?" Kau bertanya sambil bersandar di tembok.

Shoko melipat kedua tangannya di dada, ia menghela napas panjang lalu menatapmu. "Jantungnya sudah diambil oleh Sukuna, dia tidak punya jantung sekarang. Tapi, aku yakin jika dia belum mati."

Kau menatap tubuh Itadori dan menyentuh ujung kakinya yang tertutup kain. "Dia bisa kembali jika seandainya, Sukuna bersedia memperbaiki jantungnya. Kita tidak bisa berharap banyak." Ujarmu dengan intonasi yang terdengar lirih.

Suara pintu yang terbuka mengalihkan perhatian kalian berdua, kau melihat Gojo dan Ijichi masuk ke dalam. Pria berambut putih itu duduk di kursi panjang dengan Ijichi yang berdiri disampingnya.

Kau mendekati mereka berdua dan berdiri di hadapan Gojo Satoru. "Jadi, ceritakan bagaimana kronologi kejadiannya." Kau mengalihkan pandanganmu pada Ijichi, ia sedikit tersedak lalu menunduk.

Blue Eyes [Gojo x Reader] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang