Hari demi hari berganti. Kau sedang duduk sendirian di halaman belakang sekolah. Taman hijau dan semilir angin yang bertiup sepoi-sepoi membuat pikiran mu sedikit tenang. Pandangan mu menerawang jauh, menerka-nerka apa yang akan terjadi setelah ini. Kau masih menolak untuk percaya mengenai pengelihatan mu beberapa hari lalu.
Helai kain seragam kimono merah mu terjuntai kebawah hingga menyentuh tanah, kau menopang dagumu sembari menatap birunya langit. Sebuah aksioma yang membuatmu sedikit terguncang itu mempunyai peluang kecil untuk dihindari. Ya, sesuatu akan terjadi. Tidak lama setelah kau melihat sosok itu didalam mimpimu.
Jika kalian bertanya dimana Gojo? Dia belum kembali dari perjalanan keluar negerinya. Besok adalah hari dimana Pertukaran Pelajar Putri Kyoto dimulai. Keberadaan Itadori Yuji masih kau sembunyikan, kau menempatkan anak itu untuk tinggal di ruang bawah tanah. Walaupun terdengar kejam, namun itu semua kau lakukan untuk kebaikannya sendiri.
Seperti inilah dirimu, kesepian. Kau memang sudah berteman akrab dengan kesendirian, namun kau juga tidak menyangkal bahwa kau ingin seseorang untuk menemani mu. Menjadi sosok penyihir wanita yang berasal dari klan terhormat membuatmu dihargai dan disegani. Tapi, itu semua hanya tipuan belaka. Kau sudah tahu, sekarang banyak pihak yang sedang berusaha untuk menarikmu agar kau kembali ke klan Zenin.
Sebisa mungkin kau membuat dirimu untuk tidak tersentuh orang-orang jahat itu. Eksistensi Gojo memang banyak membantu mu, pria itu tanpa kau minta pun akan dengan senang hati menolong mu dalam situasi apapun. Kau tersenyum simpul karena itu.
"Sensei?" Suara dari Kugisaki Nobara membuat mu menoleh padanya, kau tentu sudah menyadari keberadaannya terlebih dahulu.
"Ada apa, Kugisaki?" Gadis berambut caramel itu berdiri didepan pintu pembatas antara bangunan sekolah dan halaman belakang. Dia menyimpan kedua tangannya didepan tubuhnya dan sedikit membungkuk.
"Kepala sekolah memanggil anda." Ujarnya. Kau bangkit berdiri dan menepuk kimono mu. Mengenyahkan sisa-sisa pasir yang menempel di sana.
"Baiklah, katakan padanya bahwa aku akan segera datang." Kau tersenyum pada Kugisaki, gadis itu tertegun dan segera mengangguk mengerti lalu pergi dari sana. Menyisakan kau sendiri lagi, dirimu memutuskan untuk kembali kedalam ruangan mu sebelum menemui kepala sekolah, Yaga Masamichi.
________
Tidak ada yang tahu, tidak ada yang mengerti. Kau menderita karena sebuah marga yang ada pada namamu. Kau juga terbebani karena sebuah pemberian yang eksistensinya sangat langka dikalangan penyihir jujtsu. Kau juga sedang memikirkan, mau sampai kapan hal itu akan tetap terjadi.Kau duduk di ruang santai mu ditemani segelas coklat panas. Televisi masih menyala dan kau melihat tayangan talk show dewasa yang membicarakan tentang kepuasan seks. Sebetulnya kau tidak peduli dengan topik itu, namun kau tetap melihat dan mendengarkannya. Tidak ada lagi hal lain yang menarik yang bisa dilihat ditengah malam begini.
Pintu rumahmu terbuka, kau melihat Gojo memasuki ruangan dengan menenteng tas hitamnya. Kau menghampirinya lalu mengambil ahli tas itu dari tangan Gojo, pria itu mengecup kening mu dan mencuri ciuman dibibir mu. Kau tidak membuka suara sama sekali sejak tadi. Pria itu mengikuti mu dari belakang lalu kau berjalan menuju kamar tamu dan membukanya.
"Aku mempunyai suatu hal yang inginku bicarakan dengan mu. Aku mengharapkan kau mempunyai waktu untuk itu." Kau meletakkan tas Gojo diatas kasur dan duduk disebuah kursi yang ada di pojok kamar.
"Tentu, kau ingin membicarakan apa?" Pria itu mendekati mu dan berdiri didepan mu.
"Aku hanya berpikir, mau sampai kapan kita akan terus seperti ini?" Pandanganmu kosong. Kau sedang menatap Gojo Satoru dengan tatapan memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Eyes [Gojo x Reader] ✓
FanfictionFINISHED [Full Name] adalah penyihir wanita terkuat dari klan Zenin yang memutuskan untuk memilih jalan hidupnya sendiri. Suatu hari, ia mengikuti rapat petinggi penyihir Jujutsu dan bertemu dengan pemilik sepasang mata biru langit yang membuat ia m...