"Lebih baik menghilang, daripada harus bertahan dibalik penderitaan."
~Author~RRGD
"Kolonel, perintahkan kepada prajurit elite untuk melakukan pengintaian ke Kerajaan Terkutuk!" seru Brigadier Askar, memberi perintah.
"Tapi, kita tak memiliki teknologi pengintaian. Jika hanya mengirim prajurit elite, itu sama saja dengan mengirim daging mentah kepada mereka," jawab Kolonel Agnar.
"Tidak masalah. Aku sendiri yang akan melakukan misi pengintaian," ucap tegas Letnan Yankha berdiri dari kursi rapatnya, dan pergi untuk menjalankan misi dengan cepat.
"Berhati-hatilah letnan! Kita tak tahu apa yang ada dihadapan kita," kata Brigadier Askar, mengingatkan.
"Lalu, bagaimana dengan Mata Warrior? Jika mata itu jatuh ke tangan yang salah, maka kita akan dalam bahaya besar," tanya Mayor Astra, khawatir.
"Untuk saat ini, kita belum memiliki informasi akurat tentang Mata Warrior. Yang perlu kita lakukan adalah bersiap untuk akhir yang menyedihkan," jawab kolonel Agnar.
Rapat di bubarkan.
Kelas pemanah 1-A
"Farel," panggil Vino merayap dengan tangannya, berharap dapat menjangkau sahabatnya.
"Inikah generasi penerus sekolah elite? Jika semuanya membantah perintah, martabat dan masa depan sekolah ini akan jatuh ke dalam penghinaan," geram kapten pertahanan 3-A sembari berdiri dari hempasan cahaya Farel.
"Akan ku buktikan kepada kalian, arti dari senior sekolah elite," tegas kapten pertahanan 3-A mengaktifkan baju perisainya.
"Perisai pertahanan."
"Cahaya Almond."
Brukkkk.
Serangan yang dihasilkan menggoncang kelas pemanah 1-A, hingga melantakkan seisi kelas.
"Hempasan Perisai."
"Hati-hati Rel, hempasan perisai itu bisa menghempaskan...," teriak Vino, mengingatkan.
Terlambat. Hempasan perisai itu telah menghempaskan Farel ke dinding kelas yang amat tebal.
Bummm.
"Ahh..."
"Farel...!" teriak Vino.
Berdiri dengan tubuh bidangnya, kapten pertahanan mendekat ke arah Farel, "tekanan Perisai."
Tekanan perisai merupakan kekuatan terhebat senjata perisai yang memberikan kerusakan besar bagi apa saja yang terkena tekananya.
"Farel...," teriak Vino semakin keras, berusaha tuk bangkit dari keadaan tubuhnya yang lemah, akibat serangan dari kapten pertahanan 3-A.
Bummm.
Farel terhempas ke dinding bejana kelasnya yang memiliki kekuatan pertahanan anti nuklir, hingga tak sadarkan diri.
"Aku tak percaya dengan apa yang kulihat, mungkinkah siswa ini adalah penerus kekuatan Almond? Namun, bagaimana mungkin dia bisa terhempas oleh perisaiku?" tanya kapten pertahanan 3-A pada dirinya.
"Bagaimana jika aku benar-benar menyerang penerus kekuatan Almond? Aku akan binasa, namun bagaimana? Bagaimana mungkin? " lanjutnya kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMOND BOY [TERBIT]
Science Fiction[SUDAH TERBIT] Generasi kedua Almond Boy telah terpilih, pertanda kehancuran akan segera menyambut dunia. Cahaya yang tadinya bersinar terang, seketika berubah menjadi petaka dan kegelapan saat Kerajaan Terkutuk kembali bangkit ke dunia. Almond Boy...