Part 12.Luka dan Binasa

214 185 144
                                    

"Mengapa kau selalu menggores luka, dan setelah itu kau datang dengan sebuah senyuman manis"
®Haru Pradesta®

ALMOND BOYS

Sifat yang dingin, tempramental yang tinggi, busur tajam bercahaya biru, baju sirah yang berelemenkan air dan cahaya serta jubah yang berbentuk aliran air dengan lapisan cahaya biru membuat Farel menjadi penerus generasi kekuatan Almond.

Cahaya terang mengikis kegelapan.

"Inilah saatnya untuk mengakhiri perang melawan kegelapan, cahaya akan selalu bersinar di wilayah kerajaan Rafa!" ucap farel penuh percaya diri, setelah Dimond Girl menetralkan dan menyatukan mata warrior dalam dirinya.

Gerbang kiri Sekolah Warrior

Seluruh pasukan Kerajaan Rafa dan Kerajaan Terkutuk menghentikan penyerangan secara serentak dan melihat langit yang gelap terkikis oleh cahaya Almond.

"Cahaya itu ialah cahaya Almond dari mata Warrior, bersiap terhadap kaisar terkutuk!" laporan Kolonel Agnar dari ruang pengawasan sekolah Warrior kepada seluruh petinggi Sekolah yang terhubung oleh pin senjata mereka.

"Perketat pengawasan sekolah Warrior!" lanjut laporan Kolonel Agnar.

"Akhir dari Kerajaan Rafa telah berada didepan mata!" kata bayangan Kaisar dari pertahanan gerbang kiri sekolah tertawa dengan suara buruknya.

"Hentikan tawa buruk mu!" seru Letnan cakra menunjuknya.

"Kau dan seluruh pasukanmu tak akan mampu mengehentikan Prajuriku" tunjuk balik bayangan Kaisar.

"No, telah 24 hari kita mempertahankan gerbang kiri, aku mulai lelah dengan situasi ini, bayangan kaisar itu terlihat tetap tegap tanpa merasa lelah," keluh Haru pada Vino.

"Benar! kesehatan kita mulai menurun dengan pola makan dan tidur yang tak menentu," jawab Vino.

"Yah, kita melakukan pergantian shift peperangan setiap 16 jam sekali, aku bahkan mengkhawatirkan Laksamana Cakra yang tak pernah beristirahat, demi melindungi sekolah Warrior" Haru membenarkan.

"Benar! Letnan cakra harus melindungi pertahanan gerbang kiri dan memimpin pasukan kita serta menerima dan memberikan arahan untuk melawan musuh, itu benar-benar melelahkan," ucap Vino tampak lesu.

"Lihatlah ke atas! bukankah langit ini terlihat berbeda dari yang sebelumnya?" ujar Haru sembari melihat keadaan langit yang mulai terkikis oleh cahaya terang.

"Benar, langit yang gelap, disertai petir dan kabut kegelapan mulai berubah dan terkikis oleh cahaya Biru," jawabnya.

"Yah! mimik wajah Letnan Cakra berubah seketika melihat langit gelap terkikis oleh cahaya," lanjut Jawabnya.

"Apakah Farel telah sadar dari lukanya ataukah belum, itu membuatku khawatir mengingat situasi semakin hari semakin mengcekam," curhat Haru pada Vino ditengah istirahat yang melelahkan di tenda darurat perang 40 meter dari gerbang kiri.

"Yah, mungkinkah kita harus pergi dan melihat keadaan Farel?" tanya Haru.

"Tidak! Letnan memperingatkan kita untuk tidak membuka gerbang dalam situasi apapun, lagipula kita tak akan mampu membuka tebalnya gerbang dengan kedua tangan kita," jawab Vino.

ALMOND BOY [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang