🛫 1 | HLP - SUB

320 35 33
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Celana hitam, berbaju putih dengan bar bergaris tiga di pundak kanan dan kiri serta pantofel hitam menjadi setelan wajib setiap kali berdinas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Celana hitam, berbaju putih dengan bar bergaris tiga di pundak kanan dan kiri serta pantofel hitam menjadi setelan wajib setiap kali berdinas.

Iya, lelaki berpostur tinggi ini adalah seorang first officer atau yang mudahnya dikenal sebagai pilot. Setelah menempuh pendidikan di Politeknik Penerbangan Indonesia Curug, Arekha atau Rekha singkatnya mendapat kesempatan untuk bekerja di salah satu maskapai ternama di Indonesia.

"Hari ini flight pagi Mas Rekha?" Tanya Bibi yang bekerja di rumahnya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.

"Iya Bi, titip rumah ya Bi." Jawab Arekha sambil menali sepatu hitam mengkilapnya.

Arekha berjalan keluar memasuki mobil yang akan mengantarkan ke bandara. Penerbangan kali ini bukan dari Bandara Soekarno-Hatta melainkan Bandara Halim Perdanakusuma.

"Terima kasih Pak." ucap Arekha kepada sopir yang telah mengantarkannya ke bandara dengan selamat.

Arekha berjalan melenggang melewati berbagai macam security check sampai akhirnya memasuki ruangan yang berisi para pilot dan awak kabin yang akan terbang hari ini.

"Pagi Mas Rekha." sapa seorang pramugara dan seorang pramugari yang sepertinya akan terbang bersamanya nanti.

"Pagi." sapanya balik dengan ramah.

Setelah melihat perkiraan bahwa cuaca hari ini baik dan tidak ada kendala dapat dipastikan mereka akan terbang tanpa terlambat.

"Rekha!" panggil seseorang yang usianya jauh diatasnya dengan setelan yang serupa namun bergaris empat pada pundak kanan dan kirinya.

"Selamat pagi, Capt!" ternyata Captain Mustofa yang memanggilnya. Beliau sering terbang bersama Arekha akhir-akhir ini.

"Today, you take the control okay?"

"Siap Capt." dengan tegas Arekha menjawab. Penerbangan pertama ini akan ia ambil alih baru mungkin nanti penerbangan selanjutnya Captain Mustofa yang akan mengambil kontrol.

Sepertinya sudah waktunya untuk terbang. Segera dilakukannya pengecekan pesawat. Melihat tangki bahan bakar, mengecek sistem, dan kursi penumpang agar kelayakan terbang dapat terjamin dan memberikan pengalaman paling mengesankan kepada penumpang.

[ END ] Till Next Time, NamaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang