Keduanya berjalan menuju tempat parkir yang lumayan jauh dari area kedatangan. Waktu ini cukup untuk berbincang sebentar sebelum nanti akan sulit karena akan bersahutan dengan angin-angin di jalan.
"Kamu bawa apa?" Tanya Namara.
"Pinokio, si Ali Baba lagi di servis. Biasalah akinya ngadat."
Jawaban Ray barusan berhasil membuat Namara menganga dan menghentikan langkah kakinya.
"Kamu gila ya? Ini bawa kopernya terus gimana? Mau aku seret sepanjang jalan kenangan apa!?" Protes Namara namun terdengar lucu di telinga Ray.
"Siapa suruh bawa koper. Lagian cuma pulang sehari ribet banget. Dasar wanita. Ayo ah jalan." Ucap Ray.
Pinokio adalah Honda C70 jadul yang selalu menemani Ray kemanapun ia pergi. Dari ngapelin gebetan, pulang-pergi kantor, atau sekedar keliling kota. Tidak jarang Pinokio kesayangannya itu mogok ditengah jalan. Makanya Namara sebal kalau harus naik motor butut tersebut.
Cc : Pinterest
Sedangkan Ali Baba adalah mobil Toyota Starlet yang selalu ia banggakan karena hasil dari gaji pertamanya. Ali Baba lumayan waras dan jarang mogok hanya saja kursinya sudah lumayan tipis jadi cukup bikin sakit pantat dan pinggang kalau harus berlama duduk disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ END ] Till Next Time, Namara
Fiksi Penggemar[FOLLOW SEBELUM MEMBACA YAA] Falling in love at first sight? Mungkin itu terjadi pada dua insan ini. Arekha, seorang pilot dan Namara yang merupakan pegawai pajak bertemu secara (tidak) sengaja di bandara. Pertemuan itu membekas di benak keduanya. A...