part 21 (Chenji time)

1.4K 155 41
                                    

Enjoy your reading.
Chapter ini keknya bakal dikit panjang.

Pagi harinya.
Cuaca di Seoul masih saja dingin karna masih musim dingin, banyak orang memilih tetap berada dibawah selimut masing-masing saat di pagi hari.

Begitupun dengan dua human yang masih setia memejamkan mata dan saling menghangatkan melalui pelukan.

Tapi sinar matahari pagi menganggu salah satu dari mereka.
Jisung, iya Jisung bangun duluan.

Jisung tersenyum mendapati chenle yang masih tertidur di pelukannya.
"Lucu banget sih le" gumam Jisung sambil mencubit pipi Chenle.

Karna cubitan Jisung, perlahan-lahan chenle bangun dari tidurnya.
"Eh sorry lu keganggu yah" ujar Jisung saat Chenle membuka matanya.

Dia Kira chenle bakal dorong dia lagi, atau gak diamuk. Ternyata dugaannya benar(becanda)

"Morning" sapa Chenle.
"Morning too" balas Jisung sambil tersenyum.

"Sorry tadi gue cubit pipi lu, lu jadi kebangun eheheh" ucap Jisung.
"Hm" chenle cuma berdehem sebentar sebelum mengeratkan pelukannya.
Jisung kaget sekaligus seneng.

"Biarin gini dulu" gumam chenle di dalam pelukan hangat Jisung.
Dengan senang hati Jisung mengeratkan pelukannya, dan mencium puncak kepala chenle.

Sedang enak enaknnya nikmati morning cuddle mereka, teman teman laknat nya datang menganggu.
"EKHMM"

Jisung langsung menoleh ke pintu dan mendapati ke 4 sahabatnya.
Begitupun juga dengan Chenle yang langsung melepaskan pelukannya.
"Sorry keknya kita ganggu deh, nasib gue jomblo sendirian" poor Renjun.

"Sans njun aa guanlin masih on the way" - author.

Mereka langsung masuk dengan Jeno yang duduk di kursi roda.
"Le gue minta maaf yah soal kemarin" ujar Jeno merasa menyesal.
"Yoo asal lu kagak gitu lagi" ujar chenle.

"Kalian belum sarapan kan? Gue sama Mark Hyung mau keluar beli makanan, kalian mau nitip apa?" Tanya Haechan.
"Samain aja lah" ujar mereka bersamaan.
"Santai Santai, jangan keroyokan yuk by kita  keluar beli makanan" ujar Mark sambil merangkul Haechan.
"Yee bucin ditunda dulu, gak kasian sama renjun" timpal Jaemin.
"Yak na Jaemin" pekik Renjun.

Dahlah skip aja.

Sudah seminggu lebih setelah kejadian itu, Jisung juga sudah sembuh.
Sekarang mereka ada di sekolah.
"Kalian berdua udh saling suka tapi masih aja belum official" ucap Renjun kepada dua orang yang sedang duduk berdua didepannya.
"Yaa mana gue tau Hyung' ujar chenle, sebenarnya dia agak kesel karna Jisung gak ngasih kepastian.
"Sung kasih kepastian Cepat, di tikung mampus lu" ucap Jeno.
"Tau nih Jisung, gak enak tau di gantungin" kini Jaemin juga ikut angkat bicara.
"Lah Chenle Kan lagi duduk, kok kalian bilang di gantungin" ini Haechan yang ngomong, dia lagi lola guys abis nyunsep kemarin di comberan nyai Suman.

"Mark keknya pacar lu otak nya geser gara gara kemarin" bisik Jeno.
"Hoo, entar gue mau bawa ke dokter jantung" balas Mark.

Oke mood Chenle langsung tidak baik.
"Gue Selesai" chenle langsung pergi meninggalkan kantin.
"Chenle kenapa?" Tanya Jisung.
"Sung rasanya gue pengen buang lu ke jurang, jadi seme kok gak peka" geram renjun.
"Kejar kek chenle nya" timpal Haechan.

Tapi Jisung diam aja santai makan makanannya.

Selama di sekolah kerjaan chenle cuma marah marah gak jelas.

Kek tadi di kelas.
Kelasnya lagi ribut karna guru telat masuk.
"BISA GAK SIH KALIAN DIAM"

"NIH KERTAS JUGA NGAPAIN ADA DISINI"

Puzzle Piece [ChenJi]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang