13 : Keributan

249 55 0
                                    

Makomo menghentakkan kaki. Bagaimana bisa Sabito jadi tidak bersikap peduli seperti itu?

"Ini semua gara-gara dia." Geram Makomo.

Segerombolan murid memenuhi pintu masuk kelas Sabito. Dari dalam terdengar suara gaduh.

"Anak baru tingkahnya tidak usah melonjak."

"Sok-sok baik sama adik kelas. Biar apa? Biar keren? Biar banyak yang suka?"

Byuur.

Makomo menerobos masuk. Seorang gadis menyiram air ke wajah [Name]. Seorang lagi menjambak rambut panjang gadis itu. Membuatnya mendongak paksa. [Name] meringis menahan sakit karena rambutnya yang dijambak begitu kuat. Ada helai yang rontok.

Ada gadis yang mencoret-coret meja [Name]. Ada juga yang membuang semua isi tas [Name] keluar jendela dan melempar tas itu ke tong sampah di sudut kelas.

Pembullyan yang sesungguhnya memang mengerikan.

Jadi ini yang menyebabkan murid-murid pada bergerombol di sini. Keributan terjadi karena beberapa gadis sedang membully [Name].

Gadis-gadis itu membully [Name] sebab rumor yang sudah tersebar di sekolah. [Name] si anak baru suka menolong. Kebetulan yang banyak ditolong adalah adik kelas, dan itu laki-laki. Makanya mereka kesal dan membully [Name]. Kebanyakan laki-laki yang mereka kagumi atau idolakan.

Tidak ada satupun yang membantu [Name]. Atau berniat ingin melapor pada guru. Mereka hanya menonton saja. Seperti sedang nonton di bioskop. Sialan memang.

Makomo tersenyum miring. 'Dia memang pantas mendapatkannya.' Batin Makomo berjalan ke tempat dilakukannya pembullyan itu.

"Kau mau mencoba menarik perhatian Sabito?"

Ujaran dari seorang pembully menaikkan amarah Makomo ke puncak. Ia ingat tujuannya datang ke sini. Untuk melampiaskan kekesalannya pada [Name]. Gadis yang merebut perhatian Sabito dari Makomo.

Plak.

"Senang kau bisa mendapatkan perhatian Sabito?" Kata Makomo.

[Name] merasa perih di pipi. Seseorang yang tidak ia kenal baru saja menamparnya. Bertambah lagi satu orang pembully.

"Sialan kalian!"

[Name] kehabisan kesabaran. Jika dulu ia bisa menerima perlakuan kasar ini. Sekarang tidak lagi.

Gadis tersebut menghentakkan tangan yang menjambak rambutnya. Menampar satu persatu gadis yang membully. [Name] juga menampar Makomo.

Gadis-gadis tersebut terkejut [Name] membalas perbuatan mereka dengan tamparan keras di pipi. Semua diam mematung. Kecuali Makomo, ia justru semakin marah.

"Kurang ajar. Berani sekali kau!" Makomo menjambak rambut [Name] hingga gadis itu terjatuh. Makomo menduduki perut [Name].

"Kau yang kurang ajar. Menamparku seenakmu. Memangnya kau, kalian siapa?" Kata [Name] pula ikut menjambak rambut Makomo. Ia berusaha mendorong Makomo supaya turun dari atas perutnya.

[Name] sudah terlalu sering mendapatkan tindak kekerasan. Dan bagi [Name], yang berhak melakukan itu hanya ibunya saja. Yang lain tidak punya hak untuk menampar, menjambak, apalagi memukul [Name]. Karena mereka bukan siapa-siapanya.

Jika di sekolah lamanya [Name] terlihat lemah. Maka tidak untuk di sini. Jangan lagi ada yang membullynya.

Pembullyan, adalah hal yang sebenarnya paling [Name] takutkan dan tidak ia inginkan. Namun jika sudah terjadi, [Name] hanya harus melawan. Sebab ia punya harga diri. [Name] tidak ingin harga dirinya diinjak-injak seperti semut.

"Kau yang siapanya Sabito? Sok dekat dengannya. Sampai membuat dia melupakanku." Ucap Makomo semakin memperkuat jambakannya pada rambut [Name].

"Aku tidak dekat dengan Sabito. Kami teman sekelas. Sebatas itu saja."

"Kalau kau suka padanya katakan saja. Dasar jalang!"

Mendengar kata jalang membuat emosi [Name] tersulut. [Name] teringat dengan ibunya. Ketika bertengkar dengan ibu Giyuu, ibu [Name] sering dikatakan jalang oleh ibu Giyuu.

"TUTUP MULUTMU!" Manik [Name] berkilat marah.

"BERANI SEKALI KAU BERTERIAK PADAKU!"

"AKU TIDAK PEDULI. KAU YANG BERANI-BERANINYA MENGATAKAN AKU JALANG! DASAR GADIS MURAHAN!" [Name] balas mengatai Makomo. Tidak sudi jika hanya dirinya saja dikatai seperti itu didepan orang-orang.

Dan keributan diantara dua gadis itu pun terjadi. Gadis-gadis yang sebelumnya membully [Name] hanya bisa melihat orang yang mereka bully marah besar. Bahkan tidak segan [Name] membogem wajah Makomo.

Tomioka [Name] ibarat singa yang telah lama tertidur dan akhirnya bangun kembali.

***

Pemberani sekali. Akhir-akhir ini jaringan ngajak gelud.

SECRET ; Sabito x Reader (Modern AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang