"AAARRGHH! KUSSO"
Inosuke mengerang kesal. Setengah jam sudah ia mengantri dengan sangat sabar, tapi ia tidak mendapatkan makanan yang diinginkannya.
Kalau tahu begini, tidak usah Inosuke mengikuti aturan mengantri. Bisa saja ia menerobos antrian untuk mengambil makanannya. Lebih cepat jika seperti itu. Daripada begini, lama-lama mengantri tapi hasilnya nihil. Serasa percuma saja Inosuke berdiri dari tadi menahan umpatan.
Sekarang makanan incaran Inosuke sudah habis. Dan pemuda berparas cantik itu marah-marah sambil berteriak. Menarik perhatian seisi kantin untuk menatap kearahnya.
"Untukmu." [Name] berdiri di samping Inosuke. Menyodorkan sekotak makanan incaran si pemuda cantik.
Gadis itu tadi yang memesan terakhir sebelum makanannya habis. [Name] melihat Inosuke misuh-misuh tidak senang dan bersungut-sungut marah. Karena tidak tega, mungkin lebih baik [Name] berikan saja makanannya. Ia bisa membeli yang lain.
Inosuke mengernyitkan dahi. "Kau serius?"
"Serius. Kau sangat ingin makan itu bukan?"
"Biar aku-"
[Name] menahan tangan Inosuke yang hendak mengambil uang dari saku celana. "Tidak usah. Ambil saja. Gratis."
Dengan ragu Inosuke mengambil makanan pemberian kakak kelas yang tidak dikenalnya itu. Inosuke mengucapkan terimakasih. [Name] mengangguk singkat. Kemudian pergi membeli makanan lain.
Inosuke menatapi kotak makanan yang ia pegang. Bergantian menatap [Name]. Pemuda itu terharu karena ada kakak kelas yang mau memberikan makanan padanya. Tanpa bayar lagi.
Inosuke sangat menghargai pemberian [Name]. Ia jadi tidak ingin memakannya.
•••••
Tanjirou baru sadar kalau ia tidak membawa pena untuk mencatat rangkuman materi untuk presentasinya besok. Manik merah maroon Tanjirou celingukan mencari orang. Siapa tahu ada yang mau meminjamkannya pena untuk beberapa menit kedepan.
"Kau butuh ini?" [Name] menyodorkan sebuah pena hitam ke hadapan Tanjirou. Pemuda itu tersentak kaget tiba-tiba ada gadis yang tidak ia kenal duduk di hadapannya.
Jari telunjuk Tanjirou menggaruk pipi. "Hanya butuh sebentar." Lalu mengambil pena tersebut.
Mereka berdua yang sedang berada di pustakaan sekolah memandang setumpuk buku pelajaran di meja depan yang memisahkan mereka. [Name] membaca sampul buku itu dan mengangguk mengerti. Itu buku sejarah.
[Name] sudah dapat menebak. 'Pasti tugas dari Muzan-sensei.' Pikirnya. Guru yang terkenal garang itu memang sering memberi tugas bejibun. Juga sering memberi tugas presentasi untuk setiap murid.
"Ano, penanya?" Tanjirou menggoyang pelan pena di tangan saat [Name] berjalan keluar perpustakaan.
[Name] hanya menoleh sekilas. "Ambil saja. Itu untukmu."
Dan tinggallah Tanjiro seorang diri dengan pena pemberian dari gadis yang Tanjirou tidak bertanya namanya siapa. Tapi Tanjirou tahu, gadis itu adalah kakak kelasnya. Nampak dari lencana yang biasa dipakai anak kelas 2.
•••••
Lagi-lagi untuk yang kesekian kali dalam minggu ini, pembahasan dari trio pembuat onar di sekolah adalah [Name]. Mereka membahas [Name] yang memberikan sesuatu pada Inosuke dan Tanjirou beberapa hari lalu. Membahas jika terlepas dari wajah dinginnya, [Name] rupanya orang yang baik. Suka membantu orang lain.
Makomo jengah mendengarnya. Tidak adakah bahasan lain untuk dibahas? Sabito juga, ikut-ikutan bersama mereka membahasnya. Makomo jadi sebal.
"Ada masalah, Makomo-san?" Tanya Nezuko. Orang termuda diantara gerombolan itu.
"Tidak. Hanya kesal dengan seseorang." Jawab Makomo meremat sedotan di tangan.
"Mau kemana?" Aoi ikut bertanya.
"Mencari sesuatu untuk melampiaskan kekesalan." Jawab Makomo yang ditanggapi kernyitan dahi oleh Nezuko dan Kanao. Sementara Aoi tidak lagi bertanya. Ia tahu apa yang membuat Makomo sampai sekesal itu.
'Aku tidak ikutan deh.' Batin Aoi menyeruput minumannya.
Sesaat Makomo melihat Sabito. Pemuda tersebut masih asyik bercerita. Tidak peduli kalau Makomo sudah ingin pergi dari kantin. Memang menyebalkan. Dan benar-benar membuat Makomo kesal.
"Kenapa Makomo-san terlihat sangat kesal, ya?" Kanao menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaan Nezuko.
"Nanti kalian tahu sendiri." Kata Aoi menimbulkan tanda tanya di kepala Nezuko dan Kanao.
![](https://img.wattpad.com/cover/247318453-288-k962403.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ; Sabito x Reader (Modern AU)
FanficDia ingin membuang perasaan terlarang yang dia miliki. Dan akhirnya, dia menemukan Sabito untuk mengisi hatinya, lagi. Dia merahasiakan banyak hal dari Sabito. Selalu terpikir olehnya, apakah salah merahasiakan masa lalunya dari Sabito? Jika Sabito...