Levin geleng-geleng melihat perubahan Tania yang bisa dibilang seratus persen. Entah apa yang merasukinya, sehingga istrinya menjadi orang yang amat berbeda.
"Levin perut aku sakit! Kamu jadi suami yang bertanggung jawab kek!" Teriak Tania berapi-api. Lihatlah betapa berbedanya dia. Mana pernah Tania berteriak manja sepertinya?
"Siapa suruh mabuk-mabukkan? Udah tau nggak pernah minum alkohol!" Sinisnya sambil memberinya segelas air hangat. Sejujurnya ini adalah interaksi pertamanya dengan Tania. Dari sejak satu tahun lalu, ini pertama kali mereka saling mengakui keberadaan satu sama lain.
"Nih makan, nanti kalau kamu mati, aku yang repot di tanyain polisi." Ujar Levin sambil mengambil roti bakar yang sudah ia siapkan sebelumnya.
"Suapin....."
"Makan sendiri."
"Gak mau! Pokoknya suapin!"
Levin mendesah panjang lalu menyodorkan roti itu ke mulutnya. Tania menerima suapannya dengan senang hati. Roti bakar biasa saja jadi luar biasa kalau suami tampannya yang menyuapi.
Pantas pelakor itu betah menggoda suaminya. Udah tampan, kaya lagi. Wanita manapun pasti bersedia menjadi yang kedua.... tidak-tidak! Tania harus segera membasmi para pelakor itu.
Tania penasaran bagaimana rupa pacar suaminya sekarang. Ia ingin tau sejelek apa dia, jelas dirinya jauh lebih cantik! Levin belum sadar aja! Pikir Tania super percaya diri.
"Levin, antar aku pulang ke rumah mama sama papa. Aku pengen lihat wajah orangtuaku."
Levin menelan ludah sembari mengalihkan pandangan. Wanita itu beneran lupa segalanya? Tapi kelihatannya normal kok. Meski otaknya agak miring.
"Levin kamu denger aku nggak?"
"Kamu beneran lupa semuanya?"
"Aku udah bilang kan, aku nggak ingat apa-apa."
"Orang tua kamu udah meninggal."
Gerakan bibir Tania yang tadinya mengunyah dengan semangat kini berhenti. Matanya menatap Levin dengan sendu. Seburuk Itukah nasib hidupnya?
"Kamu kedokter deh, biar di periksa. Ayo aku antar." Ujar Levin.
"Terus aku kerja apa selama ini?"
"Nggak kerja."
"Nggak punya kerjaan, nggak punya orangtua, suami selingkuh. Pantas saja aku bunuh diri. Bukankah hidupku terlalu menyakitkan?"
"Ayo kedokter." Potong Levin dengan menggendong wanita itu menuju mobil. Levin jadi merasa bersalah setelah mendengar perkataanya.
Bahkan ia seringkali, secara terang-terangan membawa Viola ke rumah tanpa memikirkan perasaan Tania sebagai istrinya. Levin hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memikirkannya yang mungkin ... sakit.
Baru saja ia akan menggapai pintu keluar, tiba-tiba seorang wanita datang. Wajah sendu Tania semakin kusut ketika melihat wanita cantik itu mengecup pipi suaminya secara terang-terangan. Bahlan didepannya yang notebene adalah istri sahnya.
"Dia kenapa? Harus banget kamu gendong dia?" Ujar wanita itu marah.
"Kamu pulang saja. Aku ada urusan sama Tania. Dia sakit."
"Sejak kapan kamu peduli Levin?"
"Viola aku males berantem. Dia lagi sakit, dan aku perlu bawa dia kedokter. Please, jangan perpanjang hal sepele seperti ini."
Tania memeluk Levin erat sambil tersenyum sinis kepada wanita itu. Ohhh, jadi seperti itu rupanya? Cantik sih, tapi dikit. Cantikan dia jauh.
Apa selama ini mereka memang terang-terangan berselingkuh di hadapannya? Tidak punya ahlak! Wanita itu memang harus di singkirkan. Tania membatin jahat.
"Kamu jahat tau nggak? Jadi ini kelakuan kamu selama ini? Kalau aku jadi mati kemarin, kamu pembunuhnya!"
"Udah diem! Kita kedokter dulu."
"Kamu mengalihkan pembicaraan kan? Nggak bermoral! Dasar penjahat!" Cerocosnya tanpa henti.
"Diem Tania!"
"Jahat Jahat Jahat Jahat Jahat..... "
Cup!
Levin mengecup bibirnya dengan lembut. Memagutnya untuk membungkam mulutnya.
Tania meremang... lemas... ia seketika diam setelah mendapat kecupan maut dari bibir sexy suaminya itu.
"Mesum! Dasar penjahat mesum." Cicitnya sambil menutup bibir.
"Mau lagi?" Goda Levin.
Levin kira Tania akan takut-takut manja karena wanita itu tidak pernah melakukannya. Hal-hal intim seperti ini Tania tidak pengalaman. Dan Levin yakin hal itu akan menjadi kelemahannya. Tapi....
Cup!
"Mau lagi! Rasanya manis!" Tania mengecup bibir Levin berkali-kali.
Viola menatap mereka tak suka. Apa Levin sudah berubah mencintainya? Padahal selama ini Levin selalu berkata tidak tertarik dan terpaksa. Levin tidak pernah peduli dengan wanita itu. Tapi lihatlah, Levin bahkan menciumnya sekarang.
Viola tidak akan membiarkannya.
****
Viola disini beda sama Viola di my bucin mafia yaa :(
****
Bdw cerita ini tersedia di karya karya dan googleplay buat yang mau baca cepat. Cerita akan tetap di repost sampai tamat kok tapinya.
*****

KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Wife
RomanceTania terbangun dalam kondisi lupa segalanya. Ia menemukan sepucuk surat yang ia tulis sendiri, serta obat yang berceceran. Surat yang ia tulis ternyata berisi permintaan maafnya kepada sang suami yang telah berselingkuh. Mereka menikah karena di jo...