Part 6

29K 2.1K 130
                                    



*****

Setiap menginap di rumah orangtuanya, seperti biasa mereka harus sekamar. Tania yang biasanya diam membisu, sekarang bergerak kesana-kesini sambil memakai skincare.

Levin terus memandangi wanita yang sedang memakai gaun tidur sexy tersebut. Betapa sibuknya wanitu sejak tadi. Entah itu memakai hairdryer, skincare berlapis, lotion, dan juga kutek. Levin perhatikan wanita itu sudah lima kali mengganti warna kuteknya.

"Kamu kapan tidur? Aku ngantuk. Mau matiin lampu."

"Diam kamu! Jadi cowo cerewet banget. Aku kan lagi perawatan."

"Aku udah 3 jam nunggu!"

"Salah siapa nunggu?"

Tanpa basa-basi Levin mematikan lampunya. Jika tidak begini, wanita itu akan terus asyik dengan dunia kecantikannya sendiri.

Namun tiba-tiba... bugh!!!

Tania langsung melompat memeluk Levin dan tidur di atas tubuhnya. Levin menegang. Ini pertama kali mereka kontak fisik seintim dan sedekat ini.

"Levin kamu gila..!!! Nyalain!"

"Kamu takut? Biasanya juga nggak." Jawab Levin tegang.

"Takuttt... aku takut gelap!!!" Rengeknya sambil terus mendempet suaminya. Tania semakin mengeratkan pelukan ketika Levin tak kunjung menyalakan lampu. Apa selama ini Tania memang takut, tapi tidak berani mengungkapkan?

"Nyalain!!!"

"Nggak! Nanti kamu dandan lagi. Udah tidur! Jangan gerak."

Tania diam saja. Ia menenggelamkan wajahnya di dada Levin karena takut. Sedangkan Levin masih diam tak bergerak. Ia merasakan panas yang luar biasa. Apa dia sedang bernafsu pada Tania sekarang? Suhu hangat wanita itu membuatnya bergairah.

*Adegan dihapus


"Aku suka yang ini...."

"Ini posisi favoritemu? Aku juga..." Levin terus bergerak. Setelah satu tahun menikah, ini pertama kali mereka berhubungan intim.

"Levin!"

Deg! Levin terbangun dari tidurnya setelah Tania meneriakinya kencang sekali. Jadi semua yang terjadi hanya mimpi? Sial! Mimpi basah!

"Makan malam! Kamu ngapain tidur sambil ngelus-ngelus itu kamu? Mesum banget sih! Mimpi begituan sama selingkuhan kamu ya?"

"Aku baru juga bangun, udah dimarahin aja. Masih ngumpulin nyawa ini." Levin memejamkan matanya lagi sambil menutup kuping.

Levin tak habis pikir. Bisa-bisanya ia bermimpi jorok seperti itu. Lebih parahnya lagi ia bermimpi dengan Tania. Sebuah percintaan yang begitu hebat!

"Cepetan, mama udah nungguin!" Teriak Tania dengan lebih keras lagi dari sebelumnya. "Levinnnn!!!!"

Levin geram mendengarnya terus berteriak. Pria itupun iseng menarik Tania agar jatuh kepelukannya. Terperangkap dalam dekapannya. Kini posisi mereka sama persis seperti di mimpi. Uhhh Levin nggak tahan.

Apa kabar jantung Tania?

"Lima menit lagi, aku masih ngantuk. Jangan teriak." Bisik Levin sembari mendekap tubuh Tania. Membuat Tania begidik ngeri ketika merasakan tonjolan yang mulai bergerak perlahan menggoda miliknya.

"Itu kamu berdiri... kamu nyebelin! Aku ngeri...!!!"

"Jangan teriak-teriak! Kita di rumah mama. Bentaran aja...boboin dia bentar." Bisik Levin sambil terus menggesekkan miliknya dengan sensual.

"Levinnnnnn jorokkk!!!"

"Ssstttt..." Bisik Levin sembari memagut bibir istrinya dengan rakus. Sepertinya mimpi itu membuatnya kehilangan akal.

"Levin, Tania! Cepetan turun! Makan!" Teriak Erna dari balik pintu.

Shittt!!! Umpat Levin kesal.

Mysterious WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang