Three : Sweet Stranger

308 56 0
                                    

Untuk pertama kali sejak kepindahannya pada lingkungan baru, Minju berkunjung pada rumah tetangga, tepatnya rumah si kembar yang berjarak tujuh nomor dari tempat Minju.

Kalau saja tadi pagi Ibunya tidak lupa memberi uang pembayaran kerupuk, saat ini ia pasti sedang sibuk bersantai sembari membaca komik.

Padahal jika mau, Minju bisa saja menolak dengan alasan belajar. Tapi, pekerjaan warung ibu membuat Minju tidak tega kalau terus mengabaikan pertolongannya.

Meski dengan setengah hati Minju meyakinkan diri, semoga saja setelah sampai ia langsung bertemu ibu Yuri tanpa harus ketahuan kedua anaknya.

Wonyul - siap pesan antar :
- Jjangmyeon
- Kue beras
- kerupuk ikan

Spanduk besar berwarna kuning itu menyambut kedatangan Minju, dengan langkah ragu ia maju, mengangkat tangan siap menekan bel.

Belum sempat ditekan, pintu terlebih dahulu terbuka, menampilkan Chaewon dengan piyama merah mudanya beserta dua kantung plastik hitam berukuran sedang pada kedua tangannya.

"Sedang apa disini?" tanyanya sarkas.

"Minju?" Yuri yang sedang makan pun ikut curi-curi pandang dari balik tubuh Chaewon.

"Bisa minggir? Kau menghalangi jalanku."

Minju hanya diam, menggeser tubuh dan memberikan jalan untuk Chaewon. Warung mereka terlihat sepi, mungkin karena ini sudah malam, kebanyakan toko pun sudah tutup.

Dan sialnya, Minju tidak mendapati tanda-tanda adanya sang pemilik warung.

"Cari siapa?" tanya seorang wanita dibelakang Minju.

"Nyonya Kim?" tanya Minju ragu.

Wanita itu tertawa, "Ada apa kemari? Apa ibumu ingin pesan sesuatu?"

Minju menggeleng, lalu merogoh sakunya mengambil beberapa lembar uang.

"Ibu bilang tadi pagi lupa menitipkan bayaran pada Yuri."

Wanita itu mengangguk, "Oh ya? Padahal tidak perlu repot malam ini mengantarkannya."

Minju tersenyum kecil, mungkin itu juga senyum pertama yang ia tampilkan untuk orang lain setelah sekian lama.

"Mampir dulu? Yuri ada didalam."

Ia spontan menggeleng, "Ah tidak perlu, saya harus pulang."

"Sebentar saja, tidak apa-apa."

"Sudahlah bu, jangan dipaksa. Ibu tidak lupa siapa dia, 'kan?" tanya Chaewon.

Nyonya Kim langsung saja memelototi anaknya itu dan menggumamkan kalimat teguran untuknya.

"Lebih baik kau segera pergi." Chaewon melemparkan tatapan tajamnya, ia kemudian merubah raut wajah jadi mengkerut, mengendus suatu bau.

"Apa ibu mencium sesuatu?"

Nyonya Kim menggeleng bingung, karena memang tidak ada apa-apa disekitar mereka.

"Aku mencium bau sampah." ucapnya penuh penekanan, "Oh iya lupa, tanganku habis memegang sampah tadi." tambahnya lagi sembari melirik Minju sekilas, lalu masuk kedalam rumah setelah sebelumnya menyempatkan diri untuk menabrak pundak Minju cukup keras.

Yuri yang barusan membereskan alat makannya menatap Chaewon curiga, dilihat dari ekspresi saudara kembarnya itu tengah terlihat kesal.

Langsung saja Yuri berlari keluar untuk memastikan keadaan. Namun, yang ia dapati hanyalah punggung ibunya.

"Ibu, mana Minju?"

"Sudah pulang," ibu berbalik, tersenyum kecil.

"Tidak terjadi sesuatu, 'kan?" tanya Yuri memastikan kalau dugaannya tidak benar.

Nemesis : For Her Ft. Kim MinjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang