Eight : Sorry For Everything

309 57 11
                                    

"Aish, mau apa dia disana?" gumam Chaewon sembari memandang keluar jendela, tepatnya pada seseorang yang sudah berdiri selama setengah jam disebelah tiang lampu jalan seberang rumahnya.

"Liat apa, sih?" tanya Yuri penasaran.

Chaewon yang terkejut, langsung saja menutup tirai jendela. Menghadap Yuri dengan tingkah gugup, yang membuat adik kembarnya itu memicingkan mata curiga.

"Kak." panggil Yuri serius.

"Ya.. Apa?" tanya Chaewon gugup bercampur bingung, keanehan sendiri dengan tingkahnya pada hal yang tidak penting.

"Ibu bilang cepat turun, sarapan nya nanti dingin."

Chaewon mengangguk cepat dan segera menyambar tasnya, kemudian langsung berlari keluar kamar.

Yuri memandang jendela dengan penuh tanda tanya, namun ia hanya mengangkat kedua bahu mencoba tidak perduli. Ia pun memilih untuk turun kebawah, menyusul Chaewon.

Barusan sampai dibawah Yuri kembali dibuat keheranan, Chaewon sudah berdiri dari duduknya. Ia kemudian pergi untuk memasang sepatu lalu pamit untuk berangkat.

"Hah? Mau apa dia?" gumam Yuri bingung, pandangannya pun beralih pada jam. Masih terlalu pagi untuk Chaewon berangkat.

Meski biasanya memang dia itu adalah murid paling cepat datang sekolah.


Pagi-pagi buta sudah duduk berselonjor santai depan gerbang yang masih tertutup. Bersaing dengan si penjaga sekolah.

***

"Chaewon!"

Yang dipanggil menghentikan langkahnya, kemudian berbalik dengan pasrah. Percuma saja menghindar, pasti tidak akan lepas dengan mudah.

Minju dengan wajah seriusnya setengah berlari untuk menghampiri, "Jawab dengan jujur, siapa yang tega melakukan hal itu padamu tadi malam?"

Kejadian yang mengejutkan bagi Minju, bahkan ia sampai tidak bisa tidur sebab terlalu khawatir. Setelah membopong tubuh Chaewon untuk mengantarkan nya pulang, Minju lalu disambut Yuri yang sama terkejutnya.

Tanpa bisa bertanya lebih lanjut, Minju dipersilahkan Yuri untuk pulang. Karena memang ia tidak berkepentingan lagi disana, ia juga tidak bisa memberikan alasan mengapa Chaewon seperti itu sebab tidak tau cerita awal yang sebenarnya.

Maka dari itu, Minju rela bangun pagi agar dapat menunggu Chaewon pergi berangkat ke sekolah.

"Sebelumnya aku berterimakasih atas bantuan mu, dan selebihnya kau tidak perlu ikut campur."

Alis Minju mengkerut, "Aku hanya ingin tahu."

Chaewon lalu menatap Minju dengan pandangan dingin, "Melihatmu begini benar-benar membuatku tambah ingin membunuhmu, kau tau?"

Minju dibuat semakin heran dengan kalimat Chaewon, untuk apa dia melontarkan kata kata itu disaat seperti ini? Bukannya terus berterimakasih sudah ditolong olehnya tadi malam.

"Jangan pura-pura bodoh Kim Minju, menurut mu siapa orang yang paling bisa melakukan hal buruk seperti itu?"

"Aku tidak tau, maka dari itu katakan saja!" Minju segera mengatup bibir, terkejut sendiri dengan nada bicaranya. Entah kenapa, emosi Minju tiba-tiba meningkat. Ia tidak sengaja meninggikan nada suara sehingga membuat Chaewon pun tidak kalah terkejut.

Nemesis : For Her Ft. Kim MinjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang