Nine : All For You

271 52 2
                                    

"Vicky?"

Nako menggeleng, menatap tajam pada Minju. "Jangan menyimpulkan semuanya dengan mudah. Nanti kejadian seperti tadi akan terulang lagi." ujarnya sembari menekuk wajah.

Minju yang melihat itu meringis, sedari tadi ia bahkan telah mengucapkan kata maaf puluhan kali secara berulang. Untung saja Nako dan Hitomi tidak mau memperpanjang masalah, padahal akibat dorongan dari Minju tadi pergelangan tangan Nako jadi tergores.

"Tapi ciri-ciri yang disebut Chaewon pas sekali dengan Vicky." Ucap Minju mencoba membela diri.

"Kurasa juga dia, mengingat akhir-akhir ini dia memang semakin berulah saja disekolah. Kami tidak pernah lagi bergaul dengannya, terlalu ribet. Hii tidak suka." kata Hitomi yang langsung merebut perhatian Minju.

"Kalian tidak dekat lagi?"

Hitomi mengangguk, "Tingkahnya semakin menjadi-jadi. Kamu tau? Kalau ada yang membantah perintahnya, siap-siap saja menjadi bahan bully-an. Dan sampai sekarang sudah ada lima korban."

"Dia benar-benar menyalahgunakan kuasa." ucap Nako menimpali.

"Kehidupan sekolah kalian keras sekali, ya?" celetuk Chaewon, membuat semua pandangan tertuju padanya.

"Yah, begitulah." sahut Hitomi.

Merasa hawa mulai canggung, Minju segera memutar otaknya mencari cara agar dapat keluar dari situasi ini.

Mengingat status Nako dan Hitomi bagi Chaewon adalah pelaku perundungan Hyewon. Sedari awal Minju memang merasa tidak enak, terlebih lagi pada Chaewon yang terus memasang wajah jengkelnya.

Demi apapun, Minju sangat was-was kalau saja emosi Chaewon yang tak dapat di tebak bisa meledak kapan saja.

"Intinya, aku minta maaf pada kalian sudah salah sangka." Minju kemudian beranjak dari duduknya, lalu menyampirkan tas pada pundak.

"Aku duluan ya, hari sudah semakin malam." ujarnya kemudian menarik pergelangan Chaewon.

Mereka berdua pun keluar dari kedai setelah berpamitan. Hitomi sempat menawarkan tumpangan pada Minju, namun ditolak secara halus.

Minju masih merasa bersalah karena sudah salah paham tadi, perlakuannya pada Hitomi dan Nako sangat kasar. Mengingat itu rasa malu Minju terasa melilit hingga menjeratnya sampai ketulang.

Chaewon melangkah dalam diam dibelakang, hari ini sisi lain dari Minju ia temukan. Entah harus bersikap seperti apa, Chaewon sendiri bingung. Apa arti dari sikap Minju tadi? Baik atau buruk?

Baik karena mencoba membantu Chaewon, atau buruk karena akan menyerang temannya sendiri? Entahlah.

"Mikir apa?"

Suara kecil Minju masuk pada pendengaran, Chaewon dibuat tersenyum kecil.

"Tidak ada."

Minju mengangguk, tepat ketika mereka sampai dihalte bus menuju dengan tujuan pulang kerumah datang.

Karena hari sudah malam, isi bus sepi. Hanya ada beberapa orang saja. Minju dengan gerakan santai memilih duduk paling belakang, tentu saja diikuti oleh Chaewon.

Sesaat setelah bus berjalan pergi, Minju terlelap. Matanya sudah tidak sanggup bertahan lagi. Tadi malam tidak sempat tidur karena sibuk memikirkan Chaewon, dan kini terlambat pulang sebab Chaewon juga.

Harus Minju akui, dia terlalu lelah sekarang.

Perlahan, kepala Minju mendarat pada bahu Chaewon dengan sendirinya. Membuat yang disandari tersentak kaget.

Chaewon langsung mengalihkan matanya keluar jendela bus. Ternyata diluar hujan tengah mengguyur daerahnya. Tidak lebat, hanya rintik biasa.

Lama kelamaan lingkungan sudah dapat Chaewon kenali, yang berarti sebentar lagi akan sampai pada tujuan. Chaewon bersiap-siap ingin membangunkan Minju, tetapi gadis itu ternyata sudah lebih dulu sadar.

Nemesis : For Her Ft. Kim MinjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang