2 ※ Root of The Tree

201 44 4
                                    

"Setiap orang bisa mengkritik, mengecam, dan mengeluh. Tapi hanya orang berkarakter yang bisa mengontrol diri untuk memahami dan memaafkan."
-Dale Carnegie-

🦋🌹🦋

11 tahun yang lalu...

2009, Chung Sang High School

Jam sudah menunjukkan waktunya makan siang. Di ruang kelas 2-1 para siswa sibuk mengemas buku-buku dan peralatan belajar lainnya.

Ko Moonyoung, 18 tahun, siswi cantik dengan rambut sepanjang pinggulnya, tengah merapikan mejanya.

"Moonyoung-ah hari ini kita makan sandwich dan yogurt ya.. ppalli... nanti banyak yang mengantri!" Ajak siswi bernama Nam Juri, siswi imut yang ceria.

"Arasseo.. jamkkanman (tunggu sebentar).." timpal Moonyoung, ekspresinya seperti biasa, datar.

Juri menggandeng lengan Moonyoung, namun langkah mereka terhenti.

"Yya! Ko Moonyoung... bisa pinjam buku catatanmu?" Tanya siswa, dengan name tag bertuliskan Shin Minji.

Moonyoung memutar bola matanya, tentu ia kesal. Minji memintanya saat ia sudah mengemas barang-barangnya.

"Eishh.. kenapa kau baru bilang sih.."

Tak!

Setelah mengambil bukunya, Moonyoung hanya melempar santai buku itu ke meja Minji dan pergi berlalu.

"Ish dasar kurang ajar.." gerutu Minji yang ikut kesal.

🦋🦋🦋

Moonyoung dan Juri sampai di kantin. Juri yang melihat sudah banyak yang mengantri untuk jajanan favorite nomor 1 di sekolah seketika kecewa. Berbeda dengan Moonyoung yang langsung menatap sebal.

"Aku tidak mau menunggu seperti orang bodoh disana. Ayo pergi!" Ujar Moonyoung.

"Moonyoung-ah... aku ingin sekali makan sandwich disana, huh... jebal. Kemarin kita tidak sempat membelinya." Juri memelas.

"Andwae... kita ke cafeteria saja."

"Moonyoung-ah~~ aku benar-benar ingin makan itu."

Melihat Juri yang meminta dan memelas seperti itu, Moonyoung pun tidak mampu menolak lagi. Ia menarik tangan Juri untuk mengantri disana.

Mereka kini masuk dalam baris antrian.

Juri harap-harap cemas, sedangkan Moonyoung sudah sangat jenuh.

"Argh.." ringis Juri saat orang di depannya menyenggolnya.

"Gwaenchana?" Tanya Moonyoung.

Siswi yang menyenggol Juri berbalik, "Aku tidak melihatmu di belakang, harusnya kau yang melihatku di depanmu lebih berhati-hati," katanya agak protes.

Juri spontan minta maaf.

Moonyoung yang melihatnya sebal, keningnya berkerut dan menyorotnya dengan tatapan tidak suka.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?"

"Itu karena unnie yang salah. Harusnya kau yang minta maaf bukan Juri." Jawab Moonyoung ketus.

"Aishh haha.. Ko Moonyoung... primadona cantik sekolah tapi menyebalkan bagi semua orang. Jangan berlagak, aku ini senior."

Yeaji mengeluarkan smirk dan tatapan tajamnya saat mendengar itu. Ia melipat tangannya di dada santai.

The Secret of PsycheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang