Laki laki itu yang di pegang tindakannya bukan omongannya aja.
~Pak Tejo bapaknya Cakra yg paling ganteng~
Puk Pukk
Pria itu merasa risih dengan sentuhan di pundaknya, saat ia menoleh kebelakang reflek membuatnya terjatuh kejengkang kebelakang.
"Astaghfirulloh apasih pak, kaya Jurig ngagetin aja!" Cakra mengelus dadanya kaget.
"Kalo Bapak nya Jurig berarti anak nya?"pak Tejo menjeda ucapannya sambil menunjuk Cakra.
"Jurig" balas Cakra tanpa ia sadari.
"Tahh etaaa hahahahhahaha!" Pak Tejo terbahak di tempatnya menatap raut cengo dari Cakra.
Cakra menekuk wajahnya ia mendengus kesal mendengar perkataan bapaknya.
"Ngapain kamu di sini?"
"Ngintip Mimi peri mandi!" Ketusnya dan menatap nyalang ke arah bapaknya.
"Astaghfirulloh jangan bilang kamu" pak Tejo menutup mulutnya sambil menggelengkan kepalanya.
"Bapak ga nyangka kalo kamu.." dirinya tidak sanggup melanjutkan perkataannya.
Sungguh miris kehidupan putra sulungnya, seperti ini kah dampak bagi orang yang tidak pernah mendapatkan tambatan hati.
"Kenapa hah!" Jawab Cakra sambil berkacak pinggang.
"Pecinta sesama jen-"
Aaaaaaaaaaaaaa!!!
"Heh kurang ajar kamu cakraa!!!" Pak Tejo berteriak histeris kala Cakra melemparkan cicak karet ke badannya.
Ia langsung menyentil kasar benda lentur itu dari bajunya.
Jika dirinya di suruh memilih lebih baik jika ia bertemu dengan tikus di sawahnya, daripada harus berhadapan dengan hewan kecil menjijikkan seperti cicak.
Pak Tejo menatap Nyalang kepergian Cakra sambil berkacak pinggang.
Sedangkan si pembuat onar sudah berlari ngacir menghindari amukan dari bapaknya sambil cekikikan di jalan.
"Hahahah rasain noh"ujar Cakra sambil berlari menatap kearah belakang.
Hingga ...
Tinnnnnnnnn
Brakkkkk
"Astaghfirullah" Pengemudi itu kaget dan keluar dari mobilnya lalu menghampiri korban yang barusan ia tabrak.
"Aduh anjir sakit batt" Cakra meringis kesakitan dan menatap kearah kakinya yang sepertinya terkilir.
"Mass maaf Nisya ga sengaja"
Sontak Cakra yang mendengar tutur kata dan nama yang sepertinya tak asing di telinganya menoleh kan wajahnya ke arah perempuan yang kini tengah menatapnya dengan raut panik.