•
•
•"Epribadehhh!!!" Cakra berteriak keras di depan pintu sambil tersenyum sumringah menatap teman temannya.
"ADA SAYANG ADA!!!"jawab mereka semua kompak.
Dirinya terkekeh ringan mendapat respons dari seluruh teman di kelasnya.
Cakra berjalan tertatih dengan bantuan tongkat kruknya, tragedi kemarin merupakan sejarah yang tak akan pernah ia lupakan.
Ia berjalan kesusahan namun tidak membuat senyum di wajahnya pudar.
Seluruh teman di kelasnya tidak henti hentinya menatap kearahnya, perbedaan yang mencolok dari Cakra adalah dirinya yang berjalan di bantu dengan tongkat.
"Lah Cak lu lagi cosplay kek yang di sinetron azab?"tanya kepin dengan watadosnya.
Cakra mendengus kesal mendengar pertanyaan dari kepin, enak saja dirinya dibilang cosplay seperti orang yang barusan kena azab.
Namun tak ia pungkiri jika ini semua adalah balasan atas kemahiran otak jailnya yang mengusik ketenangan bapaknya, karma emang berlaku ya.
"Berisik Lo ah" sengitnya Sambil berjalan menghampiri keempat sahabatnya.
kejadian Itu semua pun tak luput dari pandangan teman teman dekatnya, siapa lagi kalo buka. Joan, Rizal, Dado,sama si Arman.
"Kaki lu Napa?"tanya Dado.
"Di tabrak Fuso do"
"Serius gw"Dado menatap malas ke arah Cakra.
"Ketabrak mobil"jawabnya jujur.
"Lah kok bisa, tuh yg bawa kaga punya mata, masa iya badan tinggi gede modelan kek lu kagak keliatan" sahut Rizal.
"Iya tuh buset katarak kali ya"sahut Arman ikut menimpali.
"Gue malah bersyukur"jawab Cakra jujur.
"Bukan temen gw"jawab Joan cepat.
"Sama"ujar Arman.
"Gu-" Dengan tidak bersahabat Cakra menyumpel mulut Rizal yang hendak berbicara dengan kertas yang sudah di remas remas membentuk lingkaran.
Bodoamat, gatau kertas dari mana biarin dah mo dari tong sampah juga, demi Alek kaga ngapa ngapa.
"Aammmahmmm baangmsmadd" Rizal mengumpat kasar.
"Hahaha, bentar dulu heh dengerin aa' Cakra ngomong"ujar Cakra, sambil terkekeh melihat raut kesal dari Rizal.
"Gw bersyukur di tabrak karna yang nabrak masa depan gw" tuturnya sambil tersenyum lebar menatap teman temannya.
"Masa depan?" Dado menautkan kedua alisnya.
"Yoi, cewe mana geulisss pisannn euyy"ujar Cakra.
"Yang bener lu Cak?" Rizal yang sudah mengeluarkan sampah di mulutnya itu langsung menghadap kearah Cakra.