Kalau dunia engga baik ke kamu, kamu tetap harus baik ke dirimu sendiri
-Everlyn Alendra-
•Part kali ini lebih panjang, semoga kalian menikmati ya! Vote nya dulu ceunah•
.
.
.
Pagi yang begitu cerah, bahkan matahari sudah memperlihatkan keindahannya, menyinari bumi dengan senyum nya. Sama seperti Everlyn saat ini, menyambut pagi dengan senyum merekah indah di wajahnya
Meskipun bekas tamparan semalam masih tercetak jelas, tak melunturkan senyum nya menyambut pagi ini. Gadis itu melihat jam kecil disebelah kasur lusuhnya, jam sudah menunjukkan jam enam lewat tapi matahari sudah tampak menderang kali ini
Pagi ini Everlyn memutuskan untuk tidak sekolah, bukan faktor tubuhnya yang masih lemah, hari ini ia akan memberikan waktu sepenuhnya untuk menyambut ulang tahun sang bunda, hitung hitung sebagai kado tak terlihat untuk Elina
Masih banyak pekerjaan dekorasi yang terbengkalai, harus diselesaikan hari ini, berhubung ulang tahun Elina akan diselenggarakan malam tepat jam tujuh. Gadis itu segera merapikan kasur lusuhnya, berdoa terlebih dahulu agar hari ini menjadi hari yang lebih baik dari hari sebelumnya
Tak juga berdoa untuk bunda nya Elina, agar diusia nya yang baru bunda nya tetap sehat dan kuat, dan dapat mencintainya suatu hari nanti. Selesai berdoa, ia pun beranjak lalu membuka lemari yang tak jauh dari tempat tidurnya, membuka pintu itu ia harus memastikan bahwa kado untuk bunda nya tidak rusak sama sekali
Rencana Everlyn akan memberikan nya disaat penutup ulang tahun bunda nya, disaat acara sudah selesai dan sepi, melihat waktu yang pas, bunga sederhana itu akan ia berikan sebagai kado ulang tahun untuk Elina. Semoga tidak mendapat penolakan seperti tahun tahun yang lalu
Everlyn keluar dari kamarnya, ia tak melihat keberadaan bi sum didapur kali ini, ia mencoba melangkahkan kakinya ke arah ruang makan keluarga nya. ya, bi sum dan juga beberapa pelayan lain sedang menyiapkan hidangan sarapan pagi untuk keluarga nya
Sudah hampir mendekati jam 7 pagi, rumah ini semakin ramai, banyak petugas yang akan mendekorasi rumah ini nanti, sudah terlihat mondar mandir mulai mendekor. Ia melihat Earlene sudah berpakaian lengkap bersiap untuk sekolah, dilanjut dengan kedatangan Elvan dengan buku disebelah tangannya.
Bunda menyambut mereka dengan hangat, memberi kecupan selamat pagi di dahi masing masing putri dan putri nya begitu indah dilihat. Tak berapa lama kepala keluarga pun ikut memenuhi ruang makan, dengan setelan kemeja dan jas navy dan dasi yang belum terpasang masih menyangkut di pergelangan tangannya.
Ia tersenyum melihat papanya Elvin yang hadir lalu menyapa bunda, Earlene dan Elvan, dengan kecupan hangat dipuncak kepala Elina dan Earlene, dan salam morning ala putra dan ayah lalu dilanjut dengan bunda yang memakaikan dasi di leher sang suami
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERLYN (HIATUS)
Teen Fiction"Bunda... peluk aku sekali saja" -- Everlyn Alendra 🦋🦋🦋🦋🦋🦋 Perempuan yang harus melewati masa masa pahitnya seorang diri, keluarga yang dekat namun terasa jauh. Jika seumuran anak diluar sana akan menikmati masa masa bermain dan belajar bersam...