Hidup adalah perjuangan dan harus diperjuangkan. Sempurnakan usaha dengan doa, kemudian bersabar menunggu hasil yang sempurna
-Everlyn Alendra-
.
.
.
"Berapa kali gue bilang jalan tuh pake mata, lo emang mancing emosi gue ya" Teriak Bella di ruang koridor sambil menjambak rambut gadis yang sudah terduduk kaku tak bisa bergerak. Ya dia Everlyn
Pagi ini entah bagaimana ia bisa menabrak kakak kelas nya ini, iya hanya berjalan pelan sesekali melihat kearah depan, tetapi sepertinya Bella tidak pernah berhenti mengganggunya
"Ka-kak a-ak-aku tadi u-udah ja-jalan diping-pinggir kak- akhhh" Rintis Everlyn kencang
"Lo mau nuduh gue jadinya yang salah hah? iya?!JAWAB!!!" teriakan Bella yang semakin kencang membuat suasana koridor pagi ini begitu ramai dan terdesak
"Gue peringatin lo untuk yang terakhir kalinya, sekali lo cari masalah lo habis ditangan gue! Paham lo! " Tegas Bella lalu menyentakkan tangannya dari rambut Everlyn kasar
Bella yang masih menetralkan emosinya, dibuat terkejut dengan kedatangan seorang perempuan "Lo ngga boleh semena mena sama orang Bell" tukas seorang gadis dengan rambut sebahu lalu berjalan maju berdiri di depan Everlyn
"Bokap lo emang Kepala Sekolah disini. Bukan berarti lo bebas ngelakuin sesuka hati lo!" Tegasnya kembali, lalu melirik Everlyn yang menundukkan kepala takut
Gadis berambut sebahu itu menjulurkan tangannya kepada Everlyn memberi ketenangan, tapi justru disentak kasar oleh Bella
"Gausah ikut campur! Mending lo pergi sekarang! Urusan gue sama anak sampah dibelakang lo bukan dengan lo!" Bella yang ingin kembali menarik rambut Everlyn segera dihadang oleh Earlene, ya dia Earlene
"Jangan sok jadi penguasa sekolah Bella, lo ngaca dulu siapa diri lo, jangan seenaknya memperlakukan semua orang sebebas lo!" Balas Earlene sambil menatap menghunus pada Bella
"Bangsad!" Bella berdecih lalu segera berbalik dari sana menerobos kerumunan yang sudah sangat sesak karna aksinya tadi
Selepas kepergian Bella, yang mengisahkan Earlene dan Everlyn ditengah koridor, Earlene menyentak tangan Everlyn kasar lalu menatap kotor perempuan dihadapan nya
"Ikut gue lo!" Tekan Earlene lalu pergi menuju ruang media. Hanya diruang Media yang jarang dimasukin oleh anak anak SMA Cakra Buana
Kaki jenjang Everlyn melangkah terseok seok. Ia tidak cukup kuat untuk berjalan seperti biasa. Bella bukan hanya menjambak rambutnya saja tapi juga menendang kaki nya tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERLYN (HIATUS)
Teen Fiction"Bunda... peluk aku sekali saja" -- Everlyn Alendra 🦋🦋🦋🦋🦋🦋 Perempuan yang harus melewati masa masa pahitnya seorang diri, keluarga yang dekat namun terasa jauh. Jika seumuran anak diluar sana akan menikmati masa masa bermain dan belajar bersam...