Siwon membaca sebuah pesan di handphone nya dengan seksama matanya terus menjelajah satu demi satu huruf yang tertera di sana
Anehnya dia menjadi heran akan pesan yang di kirim nomor yang ia tak kenali itu,ketika ia membaca ulang pesan chat itu ia menjadi tersadar.
Jantungnya berdetak kencang, handphone yang berada di genggamannya bergetar, dengan secepat kilat ia berlari pergi keluar dari kantornya di sana Siwon menelpon seseorang dengan paniknya
Sekitar 1 jam Siwon dan kedua anaknya yang ia telepon tadi telah sampai di sebuah rumah sakit Terpencil di kota
Hyunsuk dan Yoshi jelas bingung dengan kepanikan dan keresahan ayahnya yang tiba-tiba menyuruhnya untuk ikut bersamanya
Siwon menuntun kedua anaknya untuk masuk ke dalam dengan langkah cepat,mereka seperti di geret.
"Ayah apakah ada seseorang yang sakit?"tanya Hyunsuk bingung
Mengabaikan Ucapan Hyunsuk Siwon masih sibuk mencari nomor kamar "Nah,ini kamar 024"
"Jawab pertanyaanku"tekan Hyunsuk kesal
"Mungkin seseorang yang kalian rindukan"jawab Siwon dengan posisi siap membuka pintu
"Maksudmu,Nara?"tanya Yoshi tak percaya
Siwon membuka pintu dengan pelan dapat terdengar suara pintu terbuka
Siwon, Hyunsuk dan juga Yoshi menganga tak percaya kakinya tak sanggup untuk melangkah,kaki Hyunsuk gemetar,bibir Siwon kelu untuk bicara
Mereka di kejutkan dengan pemandangan seorang wanita yang menatap mereka dengan canggungnya dan senyum cantiknya
Siwon sangat familiar dengan senyum itu
"Yoona?"tanya Siwon tak percaya bahkan tanpa ia sadari air matanya keluar begitu saja
Hyunsuk memberanikan dirinya untuk melangkah meskipun kakinya bergetar hebat, matanya sudah mengeluarkan air mata
Hyunsuk sungguh tak percaya ini, Hyunsuk bertemu lagi dengan seorang Wanita yang sudah 20 tahun ini ia rindukan.
Hyunsuk sudah berdiri di hadapan Yoona,dia masih kelu untuk bicara
Sedangkan Yoona menatap mereka dengan tatapan bingung,di benaknya ada banyak pertanyaan untuk mereka
"Bunda?"tanya Hyunsuk sesak sekaligus bergetar
Detak jantungnya benar-benar tak terkendali
Hyunsuk terisak masih di tempatnya,air matanya benar-benar meluruh Sanga banyak
"Bunda,bunda"isaknya
Hyunsuk berjalan cepat menghampiri Yoona,pria itu memeluk Yoona dengan erat layaknya orang yang takut untuk kehilangan lagi
Hyunsuk dengan tangis dan isakannya terus mendekat erat-erat Yoona tanpa ingin melepaskan
Yoona benar-benar di buat bingung.
dengan pelan dia juga membalas pelukan Hyunsuk,Yoona mengusap pelan rambut Hyunsuk seraya menenangkan"Dia bunda?"tanya Yoshi pada dirinya sendiri
Hyunsuk melepaskan pelukan hangat itu,dia dengan kedua tangannya memegang wajah Yoona untuk membenarkan bahwa ini nyata.
"Aku merindukanmu,bunda"Hyunsuk tersenyum dengan tangisnya tepat di depan wajah sekaligus mata Yoona
"Maafkan aku..."
"Maaf karna saat itu aku tidak menolongmu.."
"...saat itu aku benar-benar takut.Dan aku menyesal"
Yoona memegang kedua tangan Hyunsuk
"Aku mohon jangan pergi lagi"Hyunsuk menciumi tangan Yoona
"Apa maksudmu?apa maksud dari semua ini?siapa kalian?"tanya Yoona dengan banyak pertanyaan
Mereka semua terdiam membisu.
"Maaf tapi aku tak mengenal kalian,aku hanya menolong gadis ini"Yoona menunjuk Nara
"Yoona"panggil Siwon lirih sekaligus tak percaya
"Siapa yoona?"
"Emm,maaf maksudku..bisa kita bicara sebentar?"tawar Siwon yang di angguki persetujuan oleh wanita itu
Setelah Yoona dan Siwon pergi,Yoshi berlari ke arah ranjang nara.Yoshi membuang mukanya,dia tidak percaya akan semua ini
Dia melihat Nara masih hidup walaupun dengan selang oksigen di hidung Dan mulutnya,lantas siapa yang Yoshi tangisi waktu itu.
"Bunda dan Nara masih hidup"gumam Hyunsuk yang masih di dengar oleh Yoshi.
Siwon dan Yoona terduduk di taman rumah sakit, keduanya sama-sama duduk berjauhan karna merasa tak nyaman
Siwon seperti kembali ke masa lalu,di mata Siwon wanita di sampingnya ini benar yoona.
"Aku melihat gadis itu terkapar di dekat gudang yang penuh abu dan gosong, mungkin saat bom akan meledak gadis itu masih sempat merangkak menyelamatkan diri.Aku menggendongnya saat melihat ada luka di bagian dadanya dan sesegera mungkin aku bawa gadis itu ke rumah sakit"jelas Yoona dengan yakin
"Selama 2bulan ini dia masih tak sadar juga,aku masih tetap menunggunya dan mencari-cari keberadaan orangtuanya dan nomor ponsel orang terdekatnya"lanjut Yoona
Siwon tersenyum memperhatikan Yoona bicara "Terimakasih karna telah menyelamatkan anak saya,saya sangat berhutang Budi"
Yoona menggeleng cepat "Tidak usah berlebihan,aku hanya kebetulan"
Siwon tersenyum tipis
"Siapa nama anda?"tanya Siwon penasaran
Yoona menggaruk tengkuknya bingung "Sepertinya aku tak punya nama"
Siwon semakin bingung sekaligus semakin penasaran,apa maksudnya ini, apakah wanita di sampingnya ini amnesia
"Aku juga bahkan tak tahu di mana aku tinggal,aku seperti lupa akan sesuatu"
"Namamu Yoona,kamu adalah Yoona."ujar Siwon yakin
"Aku?"
"Mungkinkah ini reinkarnasi?apakah itu memang ada?"
Pesan yang Siwon baca
"Pak bisakah anda datang ke rumah sakit perkotaan,anak anda keadaannya sudah membaik".
Bingung gak?
Bingung gak?
Bingung gak?
Sama aku juga bingung 😌😶
KAMU SEDANG MEMBACA
Pudar || Watanabe Haruto [SELESAI].
Fantasy√PUDAR:Mengubah tulisan takdir ❝Mimpi atau halusinasi aku tak peduli. tapi jika berakhir tidak membahagiakanmu itu sama saja di luar rencana ku ❝ "Terimakasih telah menunggu hingga musim semi".