~Pemanis~

31 8 0
                                    

Mata lelah itu terus saja memperhatikan kelabut hitam malam tanpa di taburi bintang dan tanpa kehangatan, dia selalu bertanya kapan dunia ini akan adil untuknya.

"Semakin dewasa semakin banyak hal yang harus di relakan"

Hanbin duduk di samping Haruto,ia merasa kasihan pada Haruto harus mengalami hal yang membuatnya mungkin akan trauma

Haruto menoleh sebentar dengan jengah

"Jangan terus terlarut pada kesedihan"ucap hanbin sembari menepuk pundak putranya

"Ayah tak akan paham karna ayah tak pernah berada di posisi ku"

Hanbin terkejut atas jawaban Haruto barusan, ternyata anaknya sudah sedewasa ini,pikir hanbin.

"Sejak saat itu aku tahu bahwa semesta sudah membenciku"

"Kenapa harus Nara?"

"Kenapa harus dia?"Haruto mulai terisak

"Dia satu-satunya wanita di keluarganya dia punya mimpi untuk ayahnya dan dia belum ngerasain bahagia"

Haruto mengusap air mata di wajahnya "Dia menyukai susu coklat,dia awalnya tidak menyukai hujan tapi ketika kejadian hari lalu_"

"Jika itu membuatmu sesak lebih baik jangan di ceritakan,itu akan menimbulkan luka lebih dalam untukmu"sela hanbin

Hanbin memeluk haruto,dia bawa Haruto ke pelukannya,dia usap rambutnya dengan rasa sayang sebanyak-banyaknya

"Haruto gak mau di sini".













Sebenernya Haruto tak ingin pergi ke sekolah tapi sudah satu bulan lamanya dia tidak masuk jadi hari ini dia memutuskan untuk ke sekolah dan perlahan dia akan melupakan Nara dan semua kenangannya bukan karena Haruto jahat tapi jika Terus di biarkan dia akan tersiksa.

Haruto juga memutuskan untuk pindah tempat duduk,dia benar-benar tak ingin duduk di kursinya

"Kalau Lo gini terus Lo bakal terus kesiksa"somi duduk di hadapan Haruto

Somi juga ikut tak percaya akan kepergian Nara,ia juga menangis karna sahabatnya itu pergi untuk selama-lamanya,tapi dia tak ingin terus terlarut dalam kesedihan

"Kehidupan emang pahit jangan selalu berharap bahwa semua akan terus berjalan baik-baik aja"

"Gue juga muak sama kehidupan yang gak pernah adil, apalagi kalau kita menahan tangis"

"Kalau Lo butuh temen cerita jangan sungkan untuk cerita ke gue,gue juga kalau mampu pasti nguatin lo"

Haruto memperhatikan somi dengan tatapan sendu

"Apakah kamu baik-baik aja,itukan kalimat yang Lo butuhin?"

Tanpa sadar Haruto mengangguk

"Lain kali cerita ya sama gue"somi tersenyum memperhatikan deretan giginya, sangat imut.

"Lo lebih bagus ngomong formal,kita gak terlalu Deket"jelas haruto

Somi menarik nafas panjang,dia tersenyum tipis "cukup terima orang baru dan buka hatimu itu akan membuatmu terasa dekat"




Di bawah bintang 😌

Updatenya sedikit-sedikit ya,kalau ada banyak waktu pasti panjang 😀🤸

Pudar || Watanabe Haruto [SELESAI].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang