Aku suka kamu itu akan selalu
_Haruto Untuk Nara_Nara menggesek-gesekan kepalanya pada bahu siwon,Siwon Hanya terkekeh atas prilaku anak wanitanya ini.
Kehidupan Siwon ini sungguh sempurna baik di mata publik maupun bukan.Dia mempunyai 3 anak di antaranya dua pria dan satu wanita.
Nara dan Yoshi itu kembar.
Istrinya sudah meninggal,Dia menjadi ayah tunggal dengan 3 anak.
Siwon banyak mempunyai perusahaan baik di luar negeri maupun dalam negeri.Dia itu kompeten,orang yang sangat sibuk.
Jika ada waktu luang pasti dia habiskan dengan seluruh anaknya apalagi Nara,seperti sekarang.
Nara bersandar pada bahu siwon"yah,aku pengen beli hati lagi"ujar Nara dengan nada polosnya
Sebelah tangan Siwon mengelus rambut surai kecoklatan putrinya"buat apa?"
"Kata Haruto mencintai dalam dua hati itu gak boleh,jadi dengan aku beli hati lagi aku bisa mencintai keduanya di masing-masing Hati"jelasnya
Siwon terkekeh "konsepnya bukan gitu"
Nara menoleh pada ayahnya "Gak bisa di gituin aja"
"Semua yang berlebihan itu gak baik,jadi kamu bersyukur aja atas apa yang kamu punya"
"Kalau kamu cinta sama dia fokus ke dia,kalau kamu cinta sama yang kedua fokus sama yang kedua.Jangan keduanya ra"jelas Siwon
"Tapi hati gak bisa bohong kan,aku cinta sama Jihoon begitu juga Haruto"elak Nara
"Pilih salah satu dari mereka,kamu lihat siapa yang sfrekuensi sama kamu.Mumpung kamu masih muda kalau udah tua susah"
Nara mengangguk mengerti
"Ra beliin gue permen karet dong sebungkus sekalian di supermarket depan"
Nara mendengus sebal "buat apa sih Lo makan gituan!"
"Bikin gelembung,gue mau coba-coba"
"Hujan nanti aja kalau udah mulai reda"sahut sang ayah
"Gak bisa yah,ini harus sekarang.Kan bisa Pake payung"
"Yoshi lo_"
"Cepet jangan manja!"
"Nih uang nya, Sebungkus ya adik manis"
Meskipun mulut wanita itu tak berhenti mengumpat dengan gumaman tapi ia tetap mengambil uang yang di berikan yoshi dan berjalan keluar dengan payungnya.
Nara keluar dari supermarket setelah di rasa selesai membeli titipan yoshi tak lupa ia juga membeli jajanan lainnya, kesempatan.
Jarak rumah Nara dan supermarket itu lumayan dekat,jadi tak perlu khawatir jika sore-sore dengan hujan berbelanja.
Hujan semakin deras,Nara berdiri dengan menahan rasa dingin yang mengigil di seluruh tubuhnya,dia memakai kaos pendek biasa dengan rok pendek juga.
"Gak dingin Lo bocil?"
Nara menolehkan pandangannya pada sumber suara di samping dirinya"Lo ngomong bocil sekali lagi sama gue!gue tonjok ya"Ancamnya kesal
Haruto terkekeh"ngapain Lo disini hujan-hujan,Pake baju pendek segala"Omelnya
"Biasalah Yoshi.Lo ngapain disini?"
"Tadinya gue mau main ke rumah lo tapi tiba-tiba hujan jadi gue neduh dulu disini"perjelas pria itu
Nara manggut-manggut
Haruto melepaskan Hoodienya "Nih Pake"
Nara tersenyum senang,di ambillah Hoodie milik Haruto,lalu ia pakai Hoodie kebesaran di badannya itu
Nara memperhatikan ponselnya ketika chat dari Yoshi datang dengan banyaknya
"Gak sabaran banget sih mak lampir"gumam Nara kesal
"Gue duluan ya, Yoshi udah marah nih,gak sabaran banget tuh manusia"keluh Nara pada Haruto
"Gue ikut juga deh sama lo,kan gue mau ke rumah lo"
Nara mengangkat satu alisnya "satu payung berdua?"tanyanya
"Apa salahnya?"
Haruto dan Nara berjalan dengan satu payung yang berisi ruang orang itu, Menggubris hujan yang lebat
Tangan Haruto diam-diam menggenggam tangan Nara,sontak wanita itu menoleh dengan memandangi wajah Haruto bersama kebingungannya,gak biasanya Haruto begini.
Hati Nara bergedup kencang, Rasanya enggak pernah mau melepaskan tangannya saat bersama, memandangi wajahnya membuat hati Nara berdebar
Haruto menghentikan langkahnya membuat Nara juga harus berhenti,tapi genggaman tangan keduanya masih menyatu.
"Kenapa?"tanya Nara dengan nada sedikit kebingungan
Di balik payung,di temani hujan deras keduanya saling memandangi wajah satu sama lain.
"Nara Bisakah kita saling bersama dan membagi kehangatan?"tanya Haruto tiba-tiba
Wajah Nara memerah,jika haruto sudah berbicara dengan bahasa aku-kamu atau kita berarti ada hal serius yang akan di bahas nantinya.
"Haru__"
Haruto menutup mulut Nara dengan mulutnya, berbagai kehangatan di balik payung dan hujan deras bersama
Suasana yang tadinya mendominasi dengan dingin menjadi panas,mereka saling melakukan aksinya di balik payung yang menghalangi kegiatan mereka
Nara dengan rasa terkejutnya membalas apa yang di lakukan Haruto padanya,dengan cengkraman tangan yang semakin menguat.
Nara memukul dada Haruto saat di rasa nafasnya mulai tercekat, Haruto mengerti itu dan melepaskannya
"Maaf jika aku lancang"
Jujur saja Nara baru pertama kali merasakan ciuman,bahkan dengan Jihoon yang selaku pacarnya saja dia tak pernah melakukannya.
Dia terlalu takut,jika dia selalu mengancam Haruto dengan cium pun dia hanya bercanda.Tapi apa? sekarang haruto mencuri Ciuman pertamanya.Nara menjadi malu
"Sorry"ucap haruto kedua kalinya.
Nara hanya menatap wajah Haruto dengan tatapan yang tak dapat di artikan,tak lupa dengan pipi merah wanita itu.
Tentang hujan,aku jadi menyukaimu.
Terimakasih hujan.
__Kim Nara__
KAMU SEDANG MEMBACA
Pudar || Watanabe Haruto [SELESAI].
Fantasía√PUDAR:Mengubah tulisan takdir ❝Mimpi atau halusinasi aku tak peduli. tapi jika berakhir tidak membahagiakanmu itu sama saja di luar rencana ku ❝ "Terimakasih telah menunggu hingga musim semi".