Sejak saat kejadian itu aku jadi suka memandangi hujan.Saat ini hujan kembali turun, terlihat jelas di jendela kamar haruto.
Pria itu memandangi hujan dengan bibir mengembang tak pernah pudar senyuman dari bibirnya ketika ia melihat hujan.
"Lo gila?"tanya seorang wanita yang tak lain adalah Nara
Nara menumpang berteduh di rumah Haruto karna hujan.
"Enggak"
Haruto merebahkan dirinya di kasur samping Nara mereka terhalang oleh guling.
Tapi mata mereka saling memandangi
"Kalau gue liat hujan gue jadi inget tentang kejadian waktu lalu"
Nara paham akan itu,tapi ia hanya bungkam
"Kata orang sih hujan simbol keromantisan"
Nara terkekeh
"Gue putus sama Jihoon"ucap Nara tiba-tiba
Mendengar itu ada rasa bahagia dalam hati Haruto ada sedikit rasa sedih juga karna itu Nara pasti terluka.
"Banyak laki-laki lain yang jauh lebih baik dari dia.Jangan inget terus dia kalau dia nyakitin Lo"
Nara mengangguk datar
"Termasuk gue".
"Hah?"Nara benar-benar tak salah dengar kan
"Enggak.."
Keduanya menjadi saling terdiam satu sama lain.Keadaan mendadak canggung
"Lo Deket sama Asahi?"tanya Haruto penasaran
"Asa?"Nara mengangguk
"Lo gak takut?Lo gak tau kejadian masa lalunya kek Gimana?"
"Semua orang pasti punya masa lalu yang kelam,kita jadi jahat itu karna trauma atas masa lalu"
"Tapi Asahi suka sama Lo"
"Wajar"
"Lo suka sama dia?"
Nara bungkam.
"Kalau gue sama Lo saling berhubungan terus putus kita pasti saling membenci kan?"tanya Haruto
"Lo udah punya rencana untuk putus?"
Haruto mendekat pada Nara "Alasan seseorang mencintai dalam diam adalah ia hanya takut kehilangan"
"Tapi kan_"
kalimat Nara terhenti, Haruto menutup mulut Nara dengan mulutnya.Haruto tak ingin mendengar alasan dari wanita di sampingnya itu lagi.
Nara menendang kaki haruto ketika merasa nafasnya sesak.Haruto memang sudah gila.
"Ini hujan_"
"HARTONO!"teriak seseorang di balik pintu dengan tampang terkejut.
Dahlah lama-lama author depresot..
KAMU SEDANG MEMBACA
Pudar || Watanabe Haruto [SELESAI].
Fantasía√PUDAR:Mengubah tulisan takdir ❝Mimpi atau halusinasi aku tak peduli. tapi jika berakhir tidak membahagiakanmu itu sama saja di luar rencana ku ❝ "Terimakasih telah menunggu hingga musim semi".