Chapter 7 : Mixed up

491 86 65
                                    

Ok sebelum baca aku muk tanya

Sebenernya ceritanya interesting ga sih
 T v T?

Soalnya rating dari kemarin kayaknya nurun mulu, trus respon kaliannya juga dikit, aku jadi agak ragu nerusinnya hmm

Tapi yaudahlah, semoga 'Monochrome' bisa nyantol ya dan paham ceritanya :)

Thanks ♡
.
.
.
"DORR!"

"GODNESS!" Jisoo terjungkal ke tanah saat Jimin tiba tiba muncul mengejutkannya. Alhasil dia terduduk di tanah.

"Ya ampun Bogum!" Kesal Jisoo. Ia menatap sinis Jimin yang tertawa sampai terjungkal itu.

"Ck, untung jantungku tak copot,"

"Hahaha! Neomu kyuttie,"

"Kau tak punya pekerjaan hah? Kenapa menggangguku terus?"

"Tak apa, aku baru selesai menanam mawar,"

"Kau menanam Rosè? Astaga tega sekali kau,"

"Yak yak, maksudku mawar bunga," 

Jisoo tertawa, "ups bercanda,"

"Aigoo dasar,"

"Btw Mr. Park, kau tak mau menyatakan perasaanmu itu pada 'mawar'?"

Jimin melirik sekilas Jisoo, "kau tau? Aku kalah start," ia menghela napas dan bersandar pada pintu kayu dibelakangnya

"Patah hati? Kasihan sekali," ledek Jisoo

"Awas ya kalau kau patah hati, aku akan menjadi orang pertama yang mentertawakanmu,"

"Oke, aku tunggu sampai kau punya cucu,"

Jimin mencebikkan bibirnya kemudian menyenderkan kepalanya, memejamkan mata, menikmati semilir angin pagi.

"Dia sudah punya kekasih," ucap Jimin tiba tiba

Jisoo menatap kasihan temannya itu, "aku… tau, sabar ya Jim,"

"Namanya Jung Jaehyun, seorang pebisnis yang mengelola sistem perbankan di Brunei dan Myanmar,"

"Orang kaya huh rupanya,"

Jimin mengangguk, "gajiku tak seberapa dengan kekayaannya,"

"Jangan bersedih, kau akan menemukan yang lebih baik," hibur Jisoo. Jimin tersenyum tipis.

"Oh ya, malam ini—"

"Seru sekali ya pembicaraan kalian," 

Jisoo dan Jimin tersentak saat suara seorang pria menginterupsinya. Disana di bawah pohon, berdiri seorang pria dengan baju santai dan segelas coklat hangat di tangannya. 

Dia mendekat lalu berhenti didepan Jisoo. Jisoo mengernyit saat dia menyodorkan gelas berisi hot choco itu.

"Untukmu,"

"Eh?"

"Ambillah,"

Jisoo sedikit ragu dan menerimanya, "te..terima kasih,"

"My pleasure,"

Jimin merasa agak tidak nyaman. Ia berdiri di sebelah Jisoo dan mencolek lengannya.

"Jiwon, aku… duluan ya?"

"Eh? Tiba tiba?"

"Eum… mulas hehe,"

"Aigoo… ya sudah,"

Jimin melirik pria itu sekilas dan kabur begitu saja. Sementara pria dengan senyum menawan itu memperhatikan Jimin yang berlari kencang seakan ada harimau yang mau menerkam.

MONOCHROME ||JINSOO|| HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang