Chapter 15 : Mistaken

329 67 57
                                    

Hello! Welcome to chap 15!

Aku balik lagi :) ada yg kangen ga? Wkwkwk, maap bgt ya g bs cepet T ^ T

Aku berusaha buat up cepet. Minggu ini aku habis lomba, harus baca modul dls, jdi agak madet. Tpi aku bakalan usaha biar bisa update at least 3 hari/ 2 hari sekali.

Btw makasih buat semangat semangatnya, sorry ga bisa bales satu satu hehe ♡♡♡

Happy reading and sorry for the late update!

Thank you and enjoy!
.
.
.
Washington DC, Amerika Serikat

Ting!

Terdengar suara dentingan kaca dari sebuah cangkir klasik berwarna krem. Cangkir berisi teh hangat itu ditaruh agak kasar sehingga suara dentingannya cukup keras. 

Wajah pria itu terlihat tenang, tapi Justin tau betul apa yang sedang pria paruh baya itu rasakan. Matanya terlihat tajam sembari menatap beberapa lembar foto serta sebuah video yang sedang diputar. 

"Jadi… maksudmu putraku kembali lagi pada wanita ini?"

Justin berdeham, jujur saja ia tegang dengan aura mencekam ayah Seokjin. 

"Awalnya aku bingung karena hyung memberi dia tempat tinggal di dalam rumah, maksudku rumah utama, tapi sekarang aku tau apa masalahnya,"

Tuan Kim melirik foto foto yang Justin berikan kemudian mengambil salah satunya. Rahangnya mengeras dan ia tampak menahan emosi. 

"Sudah berapa lama?" Tanya Tuan Kim

"Sekitar setengah tahun… kurang lebih," jawab Justin

Tuan Kim mengangguk lalu meminta tangan kanannya, Mr. Song, untuk mendekat lalu membisikkan sesuatu. 

Justin dan Wonwoo yang ada di ruangan itu hanya bisa diam memperhatikan gerak gerik Tuan Kim. 

"Laksanakan tugas itu secepat mungkin sebelum putraku semakin terjerumus, malam ini jika kau mampu," tegas Tuan Kim pada Mr. Song

"Baik Tuan," setelahnya Mr. Song pergi 

Tuan Kim memandang 2 pria muda di depannya lalu kembali menyeruput teh, "aku sudah melakukan sesuatu, kalian hanya punya satu tugas,"

Justin melirik Wonwoo lalu kembali fokus pada Tuan Kim.

"Jauhkan Seokjin dari wanita itu, beri aku waktu 2 hari,"

"Eung… kalau boleh tau… apa yang akan kau lakukan paman?"

Tuan Kim tersenyum kecil, "you'll know it later,"

"And you," tuan Kim menunjuk Wonwoo

"I..iya tuan?"

"Penyamaranmu bagus,"

Seketika itu juga tubuh Wonwoo menegang. Apa dia ketahuan?

"Nice disguise, but it doesn't work for me who has been a mafia for almost 45 years,"

"Kau itu anak buah Sehun kan?" 

Wonwoo benar benar diam. Dalam hati ia merutuki Justin yang mengajaknya kesini. 

"Kau bingung kenapa aku tau? Maka jawabannya adalah Justin,"

Justin mengangkat kedua alisnya, "a..aku?"

"Kau tak akan mengkhianati Seokjin kalau kau tidak diusik, pasti ada sesuatu yang kau tau dan kau ingin lakukan,"

Justin menelan salivanya kasar. Eh tunggu, Tuan Kim tau kalau dia berkhianat? Lalu kenapa ia santai saja melihat orang dari kubu lain?

MONOCHROME ||JINSOO|| HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang