9. Bandung

12K 1.2K 57
                                    


Jangan lupa Vote + Komen
• Happy Reading •

Hari ini Keisya memutuskan untuk pergi ke Bandung, karena perjalanan dari Jakarta ke Bandung tidak terlalu lama, jadi pada pukul 10 pagi Keisya sudah tiba di Bandung.

Dan ya, Keisya pergi ke Bandung mengendarai mobil, tanpa supir tentunya, karena menurut Keisya jika dia menggunakan supir bisa saja nanti Mommynya akan bertanya-tanya tentang apa saja yang sudah Keisya lakukan di Bandung.

Keisya menatap bangunan sederhana dihadapannya, dia sudah berada di rumah lama- nya, rumah yang sudah 2 minggu lebih dia tinggal.

Dia melangkahkan kakinya menuju samping rumahnya yang memiliki taman/kebun kecil. Tangannya bergerak mengangkat salah satu pot terbesar disana dan gotcha , kini kunci rumah lamanya itu sudah berada ditangannya.

Syukur deh tetangga pada sepi- batin Keisya.

Ceklek

"fyuh, baru sebentar udah kangen aja sama ini rumah,"gumam Keisya pelan seraya menutup pintu agar tak ada orang yang melihatnya dirumah itu.

Keisya berjalan menuju kamarnya untuk mengambil barangnya.

Dia mengambil uang yang berada dibawah tempat tidurnya, dia memang sengaja menyimpan uang itu di bawah kasurnya supaya tidak ada maling yang tahu. Setelah itu dia memasukkan uangnya itu kedalam tas ranselnya, jangan lupakan beberapa ceknya yang dia dapat dari perlombaan bela diri saat masih menjadi Keina.

Saat sudah puas berdiam dirumah itu, saat jam menunjukkan pukul 11.30 siang Keisya memilih pergi .

Setelah mengunci pintu itu kembali, ia menyimpan kunci rumahnya itu di tas miliknya.

"gue diem aja di dalam mobil deh," ucap Keisya pelan.

Dia memainkan ponselnya hingga dirinya melihat ada tetangganya yang masih duduk dibangku SMP itu sepertinya sudah pulang dari sekolahnya.

Keisya keluar dari mobilnya dan menghampiri gadis SMP itu.

"Ar- eh Permisi,"ucap Keisya kepada gadis SMP itu.

"Iya ad- wow cantik pisan,"ucap gadis itu dengan reflek kemudian menutup mulutnya dengan meringis malu.

"Makasih ya dek. Oh iya- saya mau tanya sesuatu,"Keisya yang mendengar pujian itu tersenyum singkat kemudian mengucapkan tujuannya.

"Tanya apa ya kak?"tanya gadis itu.

Keisya ingat, nama gadis itu Arlina, tetangga yang cukup dekat dengannya saat dulu.

"Pemilik rumah itu, Keina kan? Dia kemana ya dek?"tanya Keisya sambil menunjuk rumahnya sendiri.

Gadis bernama Arlina itu merubah raut wajahnya menjadi sendu, kemudian dia berbalik bertanya, "Kakak siapanya Kak Keina?"

"Saya temannya, dari Jakarta,"

"Arlina baru tau kalo Kak Keina punya temen cewek, di Jakarta lagi,"gumam Arlina tak yakin kemudian menatap Keisya menyelidik.

New Life : Transmigration (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang