Chapter 12 : A Little Way Opened

52 15 154
                                    

Song recommendation :

My New WorldCIX

"Ikuti jalan dari bintang dunia baruku." -CIX Seunghun, from My New World.

Selamat membaca bagian ke-dua belas⚡

Bagian 12 : Terbukanya Sedikit Jalan

Bagian 12 : Terbukanya Sedikit Jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini perihal jalan hidupku. Tidak ada satu orang pun yang bisa mengakacaukan jalan hidup yang sudah kupilih."

-Ragalang Agleo Adendra.

Selin mendudukkan dirinya di kursi belajarnya sambil menopang dagunya dengan kedua tangannya. Pandangannya kosong menatap kaca jendela kamarnya yang basah terkena rintikan air hujan.

Pikiran gadis itu tiba-tiba melayang akan pemuda berambut biru yang tadi siang beradu ilmu karate dengannya. Kembali mengingat hal itu, jantung Selin kembali berdegup kencang.

Sepintas bayangan ketika dirinya diantarkan pulang oleh Galang beberapa jam lalu juga tiba-tiba muncul di pikiran Selin. Double sialan.

Gadis itu berdecak sambil mengacak-acak rambutnya. Mengapa dirinya bisa memikirkan pemuda itu?! Kurang kerjaan sekali dia!

Selin mengambil buku tulis Ekonomi miliknya yang berada di atas meja belajarnya. Diletakkannya buku itu di permukaan wajahnya, gadis itu kemudian berteriak. Namun, suaranya teredam karena buku di wajahnya itu.

Sedetik kemudian, gadis itu menepuk-nepuk kepalanya sambil menaruh buku tulis Ekonomi itu dengan kasar. "Kenapa gue mikirin cowok itu terus, sih?!"

"Selin," panggil seseorang.

"Iya, Lang?"

"Lang?" beo Safina-mamanya, sambil mengernyitkan keningnya.

Mendengar itu, seketika Selin menoleh dan langsung mendekati Safina sambil tersenyum canggung. "Eh, Mama."

"Sejak kapan nama Mama ada unsur Lang-nya?" tanya Safina sambil mengacak-acak rambut anak perempuannya itu.

"Oh, itu, anu, nggak kok, Ma. Jadi, tuh tadi, Selin lagi main sama belalang. Terus, belalangnya kabur nggak tahu ke mana. Pas Mama manggil Selin, Selin kira Mama itu belalang. Makanya, Selin nyahut ada kata Lang-nya," sahut Selin dengan cepat. Setelah mengatakan itu, Selin dengan cepat menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Merasakan ada yang aneh dari perkataannya yang terlalu berbelit-belit untuk mencari alasan.

Stay (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang