Ragalang Agleo Adendra, pemuda dengan segala luka yang bersarang di dalam tubuhnya. Juga, seorang pemuda yang memiliki sebuah kemampuan aneh yang didapatkannya ketika terbangun dari koma pasca kecelakaan yang dialaminya satu tahun yang lalu.
Kecelak...
Galang mengucapkan terima kasih pada Dita saat wanita itu memberikan roti bakar yang diolesi selai cokelat. "Bunda sama Ayah emang lagi ke mana, Bu?" tanya Galang sambil mengunyah rotinya.
"Katanya, sih, ke minimarket depan. Mungkin, sebentar lagi pulang," jawab Dita.
"Pagi-pagi ke minimarket? Tumben." Galang kemudian meminum susu cokelatnya. Pemuda berambut pirang itu, lalu kembali mengunyah roti bakar yang dibuat oleh ibu tirinya itu.
Beberapa tahun belakangan ini, hidup Galang kembali damai seperti yang diharapkannya. Galang sangat bersyukur akan itu. Meskipun, Gilang tidak lagi ada di dekatnya, tetapi Galang yakin, dari atas sana, Gilang pasti melihatnya dengan senyuman yang merekah.
Galang harap, Gilang juga bahagia di atas sana. Dan, Galang berharap, suatu saat nanti, di kehidupan selanjutnya, semuanya akan kembali berkumpul dengan senyuman.
"Oh, iya. Tadi, Bunda kamu pesen sama Ibu, suruh kasih ini ke kamu, kalau kamu mau berangkat kuliah," ucap Dita sambil memberikan kotak bekal berwarna pink untuk Galang dari Vanya.
