Ragalang Agleo Adendra, pemuda dengan segala luka yang bersarang di dalam tubuhnya. Juga, seorang pemuda yang memiliki sebuah kemampuan aneh yang didapatkannya ketika terbangun dari koma pasca kecelakaan yang dialaminya satu tahun yang lalu.
Kecelak...
"Segalanya, dihidupkan kembali olehmu. Aku tidak akan membiarkanmu pergi. Jangan pernah lepaskan tanganku. Jika melepaskan, semuanya tidak akan pernah berarti tanpamu." -GOT7 Jackson, from Not By The Moon.
Selamat membaca bagian ke-dua puluh⚡
Bagian 20 : Harapan Yang Terwujud?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku tidak bermaksud menyakitimu. Hanya saja, keadaan yang sialnya sangat memaksaku untuk menetapkan sesuatu yang bahkan aku saja, tidak mengetahui apa artinya."
-Ragalang Agleo Adendra.
⚡
Sepanjang perjalanan menuju rumah besar milik Iris, Galang tidak henti-hentinya kehilangan fokusnya. Bahkan, beberapa kali pemuda itu nyaris menabrak kendaraan yang ada di depannya karena tidak fokusnya dia mengendarai motor putihnya.
Pikirannya bercabang ke mana-mana kini. Dia memikirkan Selin, juga memikirkan hal apa yang akan dibicarakan oleh Iris terkait Gilang.
Ini ke-2 kalinya Galang meninggalkan Selin demi menemui Iris. Galang sebenarnya tidak ingin melakukan ini, tetapi kini keadaannya berbeda. Galang penasaran, apa yang akan diberitahukan Iris terkait Gilang?
Dan, mengapa Iris mengetahui tentang Gilang? Apakah, ini hanya alibi Iris saja supaya Galang menemuinya sekarang? Jikalau itu terjadi, akan Galang pastikan dia tidak ingin berurusan dengan gadis berambut pirang itu lagi, sampai kapan pun.
Sesampainya di pekarangan rumah besar milik Iris, Galang menempatkan motornya di garasi rumah besar itu. Dia kemudian melepaskan helm full face putihnya dan pemuda itu langsung menemukan asisten rumah tangga Iris yang membimbingnya menuju taman belakang, tempat di mana Iris berada kini.
Galang mengembuskan napasnya ketika langkahnya sampai di taman belakang ini. Kedua mata tajamnya menyipit, memandangi punggung kecil seorang gadis berambut pirang yang tengah duduk di atas sebuah ayunan.
"Ris," panggil Galang.
Iris menoleh ketika mendengar suara berat itu. Suara yang selalu mengingatkannya pada seseorang yang selama ini dicarinya.
