Jake dan ketiga anaknya menuju lokasi yang diberitahu Kai ditelfon tadi.
Mobil Kaira mengalami kecelakaan parah, hingga mobilnya hangus terbakar.
Setelah Kaira pulang mengurus surat cerainya, Kaira mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga tak terkendali dan menabrak trotoar.
Saat Jake dan anak-anaknya sampai dilokasi, sudah banyak mobil polisi dan beberapa petugas yang memadamkan api.
"Pak, gimana istri saya" tanya Jake pada salah satu petugas polisi
"Mobilnya terbakar, dan kemungkinan besar istri anda meninggal didalam, bapak lihat sendiri kondisi mobil istri bapak sudah tak tersisa. Kami sudah semaksimal mungkin, tapi sepertinya tuhan berkehandak lain"
"Cuma ini yang saya temukan," polisi itu memberika sebuah kalung,
Kalung yang Jake berikan kepada Kaira saat ulang tahun pernikahannya yang pertama."Sabar ya pak," ucap petugas itu lalu menepuk pundah Jake pelan
"Mami!!" Isak tangis Sean dipelukan Leon pecah
"Mami ga mungkin pergi kan Kak! Mami sayang kita semua, dia ga mungkin ninggalin kita!" Leon hanya bisa memeluk adiknya yang terisak, ia pun ikut menangis
"Kalo aja Papi bisa cegah Mami tadi, ga mungkin Mami kecelakaan. Papi jahat!!"
"Mi," ucap Deon lirih, air matanya pun tak bisa dibendung menatap mobil yang sudah hangus didepan matanya.
"Engga! Ga mungkin kamu pergi kan sayang! Kamu ga mungkin kaya gini kan! Aku bakal tinggalin Jessi kalo kamu ga pergi! Aku janji sayang, aku janji," Jake lemas, ia berlutut dihadapan anak-anaknya yang sedang menangis
-
"Mami,"
"Mami,"
Sean terus-terusan mengigau dan badannya terasa panas. Deon yang sedaritadi duduk menunggu adiknya membuka mata akhirnya bangkit dan mencari Leon diruang tamu.
"Kenapa kak? Sean mana?" Tanya Leon yang sedang duduk disofa
"Sean manggil Mami terus, badannya panas"
"Papi mana?"
"Papi dikamar, dari tadi ga keluar. Gue takut Papi juga sakit" jawab Leon
"Kita bawa Sean kerumah sakit," Deon beranjak diikuti Leon dibelakangnya
Leon memeriksa kening adiknya dengan punggung tangannya, "Iya kak, badan Sean panas banget"
"Sean kenapa?" Deon dan Leon menoleh, melihat Jake yang sudah diambang pintu
"Sean manggil Mami terus, badannya panas"
"Ayo kita bawa kerumah sakit,"
"Mami, kak"
"Iya Sean, kakak tau Sean ga mau kehilangan Mami, tapi coba Sean makan sedikit biar ga sakit kaya gini" ucap Deon lembut
Sean hanya menunduk sembari terus menangis. Ini pertama kalinya ia jauh dari sang Ibu.
Sejak kecil Sean tak pernah lepas dari pelukan Kaira bahkan saat tidurpun Sean harus mencium aroma tubuh Ibunya.
"Kak, apa Mami bener-bener udah ga ada? Apa Mami bener udah meninggal, bahkan kita aja ga tau dimana tubuh Mami,"
"Kemaren Sean udah dengerkan apa kata petugas, kalo mobil Mami udah hangus, dan kemungkinan besar tubuh Mami juga hangus"
"Tapi itu cuma kemungkinan kan kak, masih ada harapan Mami selamat. Sean yakin Mami masih hidup, kak ayo cari Mami"
KAMU SEDANG MEMBACA
T H E P E R F E C T D A D [Sequel "MY HUSBAND"]
Literatura Faktu- The deepest wound and regret at the end of a father-