"Jake, sekarang gimana sama kita? Anak kita" ucap Jessi yang sedang duduk disofa bersama anaknya"Aku juga ga bisa tinggalin anak-anakku, mereka tanggung jawabku sepenuhnya sekarang" jawab Jake yang terlihat sedikit pusing dengan desakan Jessi yang selalu ingin memiliki Jake seutuhnya.
"Tapi anak-anak kamu bisa kan dititipin ke orang tua Kaira!"
"Jessi plis jangan bikin aku makin pusing, aku harus urusin anak-anak aku, mereka butuh Ayahnya sepenuhnya" Jake bangkit dan pergi meninggalkan Jessi dan anaknya
"Jake! Jake!"
Jake tak menghiraukan Jessi dan memilih untuk pulang.
-
"Sean, gimana sekolah hari ini?"
"Bosen kak, gitu-gitu aja" jawab Sean acuh dan sibuk dengan ponselnya
"Sunghoon?"
"Ya kaya biasanya,"
"Sean,"
"Apa kak?" Sean beralih menatap Deon disampingnya
"Ga Kangen Mami?" Tanya Deon tiba-tiba membuat Sean menatap penuh sang kakak.
"Kita ketemu Nenek yuk, kakak kangen,"
-
"Nek, Deon pengen tinggal disini sama Nenek dan Kakek, Deon ga mau tinggal sama Papi,"
"Deon, jangan gitu dong. Walaupun kaya gitu dia tetep Papi kamu, tetep kepala rumah tangga yang tanggung jawab penuh sama keluarganya. Kecuali kalo Papi kamu ijinin kamu disini,"
"Tapi Sean juga ga pengen ketemu Papi Nek, Papi udah bikin kita semua kecewa" imbuh Sean
"Ijin Papi dulu ya," ucap sang Nenek lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam untuk kedua cucunya itu.
Deon dan Sean hanya saling menatap, bagaimana mereka berdua akan berbicara pada Jake.
"Kak gimana?"
"Kita omingin sama Leon dulu nanti" Sean pun mengangguk
-
"Sean mau makan apa?" Tanya Deon yang sedaritadi memperhatikan Adiknya yang sedang asik dengan pikirannya
"Sean kangen Mami Kak, Sean pengen dipeluk Mami Hiksss"
Dengan sigap Deon langsung memeluk Adiknya dan mengusap lembut surai Hitam milik Sean
"Sean anak baik, inget ga kata Mami pas Papi ga pulang beberapa waktu lalu? Bukannya Mami udah bilang kalau kita harus siap nerima kenyataan dan keadaan buat hal-hal yang akan terjadi"
"Tapi Mami bohong, Mami bilang bakal jagain kita sampe kita jadi orang yang sukses kan Kak. Tapi Mami malah ninggalin kita tanpa pamit"
"Inget ga Mami bilang apa waktu Mami sakit dan sampe masuk rumah sakit pas umur Sean sembilan tahun?"
Sean mengangguk, "Mami bilang Sean ga perlu khawatir kalo misalnya Mami pergi, karena Sean punya Kakak-kakak yang selalu lindungin Sean. Kak Deon, Kak Leon, Kak Jisung, Kak Sunghoon dan juga... Papi," ucap Sean lemah diakhir kalimat
"Berarti Sean ga usah khawatir, Sean udah dilindungi sama Laki-laki yang sayang Sean"
"Kak, Hiksss" Sean mengeratkan pelukannya didekapan Deon
"Kapan-kapan kita liburan ya bareng-bareng" Sean mengangguk tapi ia masih menangis
-
Pagi ini Deon dan dua Adiknya sarapan bersama Keluarga Kaira. Semalam Deon sudah meminta izin pada Jake untuk menginap Disana, awalnya Jake tak memperbolehkannya karena pasti Jake akan merasa kesepian jika tak ada anak-anak dirumah, tapi untuk kebaikan anak-anaknya akhirnya Jake memperbolehkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
T H E P E R F E C T D A D [Sequel "MY HUSBAND"]
Non-Fiction- The deepest wound and regret at the end of a father-