Leon berjalan menyusuri koridor yang masih sepi, entah mengapa ia ke sekolah sepagi ini. Padahal Deon pun belum bangun saat Leon berangkat tadi."Astaga mau ngapain sepagi ini," gumamnya pada diri sendiri
Langkahnya terhenti ketika melihat gadis yang duduk sendiri ditaman sekolah.
Senyum Leon mengembang dan mendekati gadis itu.
"Hayo ngapain sendirian!" Bukannya terkejut gadis itu malah pingsan
"Loh, Yoora! Bangun Ra!"
Dilihatnya wajah cantik Yoora banyak luka lebam, bibirnya pun pucat pasih. Dengan segera Leon menggendongnya untuk dibawa ke ruang UKS.
"Lo liat Leon ga?" Tanya Deon pada salah satu teman sekelas adiknya
"Dari pagi gue ga liat tuh"
"Gue liat dia di UKS tadi," sahut salah satu temannya yang duduk diseberang
"Oh oke. Makasih" ucap Deon lalu keluar dari kelas
"Mama kamu harusnya bersyukur, punya anak kaya kamu" kata Leon
Gadis didepannya itupun tersenyum pahit, lalu menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang lebam-lebam.
"Mungkin harusnya gitu, tapi Mamaku beda. Dia benci aku, bahkan saat dia marah karna orang lain, aku yang jadi korban kemarahan Mama," ucapnya pelan
"Mama selalu marah kalo aku dirumah, Mama selalu nyuruh aku buat pergi kerja. Walaupun Mamaku bukan orang yang kurang pemasukannya,"
"Tapi kata Mama, aku harus mandiri"
"Yoora," ucap Leon.
"Jangan sedih ya, aku disini buat kamu. Kalo kamu disakitin Mama kamu lagi, bilang ke aku, aku bakal lindungin kamu"
"Makasih Leon. Kamu udah jadi orang kedua yang mau peduli sama aku."
"Karna orang pertama yang mau peduli dan sayang sama aku," Yoora menggantung ucapannya
"Hmm? Kenapa?'
"Dia udah meninggal," isak tangis Yoora tiba-tiba menyayat hati seorang Leon. Tanpa aba-aba Leon langsung memeluk tubuh Yoora dan mengusap punggungnya.
"Kamu masih punya aku,"
Dibalik pintu UKS, berdiri seorang Pria yang menatap mereka berdua dengan hati yang sakit.
Ya, Deon menyukai seorang Gadis bernama Kim Yoora.
Flashback
Setelah kejadian bola basket Deon yang mengenai kepala Yoora waktu itu hingga mimisan, Deon selalu bertemu gadis itu di kafe tempat biasa dia kunjungi bersama Jason.
Yoora sering memberikan Deon minuman hangat saat Deon sendiri di kafe. Tak jarang Deon datang ke kafe hanya untuk menghindari pikiran negatifnya. Karna sejak Mami dan Papinya bermasalah, Deon sering memiliki waktu yang sulit.
"Kenapa lo kerja disini? Kayanya lo orang kaya" tanya Deon pada Yoora yang sedang sibuk dengan minumannya
"Orang kaya bukan berarti ga boleh kerja kan?" Jawab Yoora
"Lagipula yang kaya Mamaku, bukan aku. Aku cuma pengen mandiri"
"Oh iya, kenapa sih lo itu selalu bahas Mama, lo ga pernah tuh nyebut kata Papa selama ini"
Yoora tersenyum simpul, "Aku ga tau Papaku siapa"
Deon dibuat bungkam, "Maafin gue,"
KAMU SEDANG MEMBACA
T H E P E R F E C T D A D [Sequel "MY HUSBAND"]
No Ficción- The deepest wound and regret at the end of a father-