🥀

1.2K 186 27
                                    


Suasana pemakaman yang penuh tangis menyelimuti keluarga Kaira dan Jake. Pasalnya setelah Sean ditemukan tak bernyawa dikamarnya, Jake langsung menghubungi keluarganya di Brisbane.

Jake sudah tak bisa mengeluarkan suara, kecuali isakan tangis yang tak henti.
Kehilangan lagi, gadis satu-satunya yang dia punya kini menjemput Ibunya. Hatinya sakit, bahkan sampai sekarang Jake masih belum menerima kenyataan ini.

Deon, yang sejak tadi hanya melamun didepan abu sang adik pun sampai tak bisa mengeluarkan kesedihannya. Terlalu sakit untuk diungkapkan bahkan Deon bingung harus meluapkannya mulai dari mana.

Berbeda dengan Deon, kini Leon masih menangis sejadi-jadinya, ditemani Yoora disampingnya. Ini pertama kalinya Yoora bertemu keluarga Leon, di suasana duka.

Sunghoon pun menangis dipelukan sang Ibu. Kai dan istrinya pun ikut terpukul atas kematian Sean. Bagaimanapun Sean sudah seperti anak dikeluarga Sunghoon.

Oma dan kakeknya datang dari Brisbane serta keluarga kakak Jake ada disana.
Semua terlihat sedih dengan kematian Sean. Dia bunuh diri, dan itu yang sangat disesali Jake.










"Mami kecelakaan karna Papi. Sean juga bunuh diri karna Papi !!" Terikan Deon menggema diseluruh ruang tamu.
"Kalo aja Sean ngga dibully karna kesalahan Papi, dia ngga mungkin bunuh diri"

"Udah, kak. Ini udah takdir, kita ngga bisa nolak" ucap Leon menenangkan

"Maafin Papi, ini semua emang berawal dari kesalahan Papi. Harusnya Papi yang mati, bukan Mami atau Sean !!" Jake frustasi

"Kalian boleh salahin Papi, kalian boleh salahin Papi sepuas kalian asal kalian maafin Papi" Jake menangis

Deon hanya menatap Jake dengan penuh penyesalan. Lagi-lagi dia menyakiti perasaan Jake.
Deon mendekati Jake dan merangkulnya.
"Papi, maafin Deon"

Jake menggeleng, "Kamu bener, Papi penyebab semuanya"

Leon ikut duduk disamping Jake dan memeluk Jake dari sisi berlawanan dengan Deon.
"Leon juga minta maaf sama Papi, Leon egois"
"Sekarang kita mulai hidup baru ya, kita bangun kepercayaan yang udah rusak dari awal. Kita perbaiki semua" ucapnya lembut

"Papi ngga pantes, Papi bukan orang yang baik"

"Kita bisa mulai dari awal, Pi"








Jake masuk kedalam kamar Sean. Sebenarnya dia masih sungkan untuk masuk kesana. Mengingat bagaimana dia menemukan Sean dalam keadaan tidak baik-baik saja. Darah yang menggenang di lantai, sudah bersih.
Bahkan kamar yang selama ini menjadi tempat Sean melepaskan rasa penatnya, sudah ditata rapi oleh Leon.

Barang-barang Sean masih sama seperti sebelumnya, Leon hanya menatanya menjadi lebih rapi lagi.
Hanya saja, suasananya tak lagi sama. Tawa Sean, bahagianya, keluh kesahnya, sudah tidak ada lagi.

Jake akan menangis jika mengingat itu semua. Dia tidak tau apakah bisa bertahan tanpa Sean.
Sean sudah seperti separuh nyawanya, bahkan jika menggantikan Sean, Jake bersedia. Tapi itu semua sudah terlambat, Sean sudah lebih dulu pergi.

Jake berjalan menuju nakas yang tak jauh dari ranjang tidur Sean. Dia membuka laci, disana terdapat barang-barang Sean. Barang-barang pemberian Sunghoon maupun kakak-kakaknya.

Jake mengambil kotak pink berukuran sedang, dia membukanya.
Kalung yang dia berikan saat ulang tahun kemarin, tersimpan rapi disana.
Jake meraih Cincin berlian yang diberikan Sunghoon, Jake membaca selembar surat didalamnya.

Papi, kak Leon, kak Deon atau siapapun yang buka kotak ini, makasih udah mau jagain Sean. Mungkin kalian baca ini waktu Sean udah pergi. Sean seneng bisa punya keluarga yang sayang Sean, orang-orang yang selalu jagain anak manja ini, hehe.
Oh iya, untuk Papi Sean cuma mau kasih tau kalau kak Sunghoon mau ketemu Papi pas lulus nanti. Dia bilang mau bawa orang tuanya, kayanya ngga bisa deh. Bilangin ke kak Sunghoon kalau Sean pengen liat dia bahagia sama yang lebih baik dari Sean.
Buat Papi, makasih udah jadi kepala keluarga yang bertanggung jawab, Sean sayang sama Papi bahkan sampai sekarang, ah Sean rasa selamanya kasih sayang Sean ngga akan berubah ke Papi.
Sekali lagi makasih udah sayang Sean, sekarang Sean udah bahagia disini bareng Mami dan Yujin. Buat luka yang Sean terima selama ini, rasa trauma yang buat Sean sadar kalau kehadiran Sean itu ngga diterima banyak orang dan buat Papi, jangan ulangi kesalahan lagi ya. Sean ngga mau banyak orang yang tersakiti lagi.

T H E  P E R F E C T  D A D [Sequel "MY HUSBAND"]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang