prolog

1.4K 140 1
                                    

Typo everywhere ⚠️

Perihal perasaan yang tak mudah dihilangkan atau sayang itu sudah menjadi sebuah kebodohan?.

🥀

"Kenapa kak kok galau gitu kayaknya" Devano sontak terkejut langsung menengok kearah sang bunda yang sudah duduk di sofa singgle sebelahnya.

"Nggak ada bund cuman lagi banyak pikiran aja" jawab Devano seadanya, memaksa senyum setipis kertas hadir di pipi gembilnya.

"Urusan cewe ya pasti?, Kalau kangen atau ada masalah langsung di-diskusikan kak. Jangan ditunda-tunda nantinya malah salah paham" sang bunda menatap anak laki-laki nya dengan senyum hangat.

Devano kembali menatap sang bunda dengan lekat, seperti ingin menceritakan semua yang sedang berkecamuk didalam otaknya. Namun mulutnya masih belum berani menceritakan apa yang terjadi pada dirinya.

Lelaki jakung itu beranjak dari duduknya, memilih duduk dibawah sang bunda. Supaya kepalanya bisa ia tidurkan dipaha sang bunda,

"Ada apa kak?, Bunda disini lo. Kamu bisa cerita ke bunda" sang bunda tersenyum hangat mengusap helaian rambut hitam legam milik sang anak dengan kasih sayang.

"Menurut bunda cinta beda agama itu gimana bund?" Tanya Devano dengan hati-hati tapi malah mendengar kekehan gemas dari sang bunda.

"Jawab bund" Devano cemberut Karna reaksi bundanya tak sesuai yang ia inginkan.

"Emang apa yang kamu pikirkan dari cinta beda agama?, Gini. Dari cinta kita nggak bisa milih pada siapa dan kapan kita akan jatuh cinta, tapi dari agama kita tau bahwa yang bisa untuk dibimbing itu ya yang seiman bukan hanya seamin"

"Kalau pacaran untuk sebuah pengalaman percintaan ya nggak masalah, tapi yang jadi masalahnya adalah. Ketika beda agama, ya kalau kalian putus?. Kalau jadi serius?."

"Pilihannya cuman 2 kak, salah satu pindah agama atau dua-duanya mengakhiri hubungan itu. Kakak lagi suka sama cewe yang beda agama ya?"

Tak sedikitpun Devano melihat gurat marah di wajah cantik sang bunda, padahal jelas bundanya sudah tau kalau pacarnya kemarin itu ternyata beda agama.

Tiba-tiba sang ayah duduk di kursi sebelah sang bunda, menatap penasaran kepada anak dan istrinya itu.

"Ada apa nih?, Kusut amat wajahnya" celetuk sang ayah penuh selidik.

"Long distance religions " ucal sang bunda.

"Udah sampai tahap mana kak?" Tanya Ayah menatap anaknya dengan seksama.

"Pacaran yah setahun lebih dikit" jawab Devano singkat.

"Tetap berpegang teguh sama pendirian kamu, agama itu bukan untuk sebuah permainan apalagi cinta. Kalaupun kamu pindah agama sama dia ya kalau kalian ternyata berjodoh kalau enggak?, Apa iya kalau cerai kamu ga akan taat sama ajaran agamanya?." Ayah membeir pengertian yang tegas pada anak laki-laki nya.

"Tuhan menciptakan manusia dengan takdir masing-masing kak, dan didalam percintaan ada istilah. Kamu hanya ditakdirkan mencintai bukan memiliki, itu tandanya harus jadi pertimbangan buat kakak ngadepin masalah ini."

"Udah nggak usah dipikirin sekarang tidur udah malem, selamat malam kakak gantengnya bunda" sang bunda mengecup kening Devano sayang sebelum beranjak pergi kedalam kamarnya.

Begitu pula dengan sang ayah beranjak dari duduknya, sekilas menepuk pundak sang anak lalu menyusul sang bunda.

Sedangkan Devano merasakan kepalanya serasa mau pecah saking pusingnya dengan masalah percintaan nya ini. Memilih masuk kedalam kamar dan tidur supaya besok bisa berpikir dengan jernih.

🎈 Jangan lupa vote dan komen ya.
Jangan buru-buru liat thriller nya dulu di tiktok @inijohsaa

Salam hangat Sasaa🌻🎈

Devano - jaehyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang