05 : pura

201 22 1
                                    

Warning typo everywhere!!

DILARANG PLAGIAT DALAM BENTUK DAN ALASAN APAPUN!!!

-
jadi kita beda ya?

🥀

Ini masih sangat pagi , tepatnya pukul 8 pagi di sebuah daerah wisata yang ada di kotanya. Jaraknya cukup jauh dari rumah makanya dari jam 6 pagi Dinar sudah berangkat kesini menggunakan taksi online, untung saja ada yang sudah bisa dipesan dijam segini.

Bukan tanpa alasan jika Dinar kemari sepagi ini, melihat masih begitu sepinya tempat ini sekarang. Selain dirinya yang sedang banyak pikiran dan kalut sebulan ini akhirnya membuat ia memutuskan untuk kemari,  mengenang seseorang yang ia kasihi dimasalalu dan meng istirahat kan sejenak otaknya.

-

Devano itu kadang orangnya random terbukti saat ini ia sudah mengendarai motor kesayangannya tanpa arah , awalnya hanya berpikir mencari bubur ayam sambil keliling-keliling pagi dengan mengendarai motor.

Tapi siapa sangka ia sampai di pinggir perbatasan kota yang ternyata dekat dengan pantai, yang jujur saja sudah lama tak ia kunjungi.

Devano memakirkan motornya diparkiran, berjalan menyusuri pantai yang tampaknya masih sepi itu. Dari kejauhan ia melihat pura dan satu perempuan yang tampak tak asing di matanya, perempuan itu mengenakan dress putih bersih dengan rambut yang di kuncir setengah.

Jelas terlihat perempuan yang ditatap Devano jalan kearah pura dan duduk di buk beton yang ada disana. Gadis itu melihat kedepan, terlihat tenang seperti sedang berdoa atau apalah Devano tak tau. Ia masih mencoba menerka, tapi setelah perempuan itu berbalik dan menjauh dari pura. Lalu berjalan kearah tebing diatas pantai.

Devano baru sadar bahwa perempuan yang sedari tadi ia pandang itu adalah Dinar, mata perempuan itu tampak sembab. Pandangannya tampak lurus kedepan dan baru Devano sadari Dinar membawa sebuah keranjang kayu yang entah berisi apa, jika tak salah lihat yang perempuan itu bawa seperti bunga.

Devano mengikuti langkah Dinar naik keatas tebing , diatas sana lelaki itu dapat melihat dengan jelas Dinar menitihkan air matanya sambil menabur bunga. Yang pastinya jatuh dan hanyut terbawa ombak.
Devano melihat lekat pundak perempuan yang sedang membelakanginya itu, ia bisa melihat bagaimana rapuhnya pundak yang bergetar akibat makin keras tangisannya.

Masih setia dengan netra yang melihat kearah Dinar, tiba-tiba Devano dikejutkan dengan gerakan Dinar yang sepertinya akan melompat dari atas tebing. Reflek dan panik Devano berlari dan langsung memeluk tubuh Dinar menjauh dari tepi tebing,

"Hei no." Devano masih setia memeluk tubuh yang terlihat rapuh itu, membiarkan tangisan dari sang perempuan menyapa pendengaran nya. Dengan lembut Devano mengusap pundak Dinar berharap bisa sedikit menenangkan sang empu

"Kenapa kamu nggak biarin aku terjun ditebing ini? kenapa Devano , kenapa?" Dinar berteriak marah sambil memukul dada Devano berulang kali, walaupun buat Devano pukulan Dinar tak ada rasa sakit apapun.

Lelaki itu bergeming masih memeluk Dinar dengan erat membiarkan perempuan itu memukul dadanya sampai puas, pukulan dari tangan mungil Dinar tak akan ada apa-apanya buat Devano.

Setelah beberapa saat perempuan itu diam tapi masih menitih kan air mata membuat Devano meregangkan pelukan nya lalu mengusap lembut kepala sang perempuan.

Devano - jaehyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang